Mengangkat Rasul Milenial

Selasa 08-03-2022,18:45 WIB
Oleh: Aktual News

Tengerang, AktualNews-Rasul Muhammad SAW menjadikan orang-orang disekitarnya dan orang-orang yang dijumpainya sebagai sahabat, sekalipun sang sahabat berposisi sebagai asisten perawat kuda, asisten rumah tangga, bahkan berstatus sebagai budak. Peran sahabat adalah orang yang menyampaikan dakwah Nabi dari apa yang didengar dan dilihat dari perjuangan baik pribadi atau pergaulan Rasulullah SAW. Nabi menjadikan mereka sebagai subjek semesta dan tidak menjadikannya sebagai objek, karena mereka semua memiliki status yang sama sebagai manusia, dan yang menjadi pembeda hanyalah tingkat ketakwaannya kepada Sang Maha Pencipta. Nabi pun memperlakukan orang-orang non muslim disekitarnya dengan baik dalam konteks saling mengenal dan melengkapi "Li ta'arafu". Bahkan dari informasi yang didapat bahwa Sahabat Umar memiliki asisten rumah tangga dari orang yang beragama Yahudi. Disini perlu penulis nyatakan bahwa semangat kerasulan ini perlu diejawantahkan dalam konteks kerasulan melenial dengan memposisikan rasul-rasul baru di bidangnya masing-masing dan dibantu oleh para sahabat yang memiliki energi yang sama untuk menopang perjuangan sang rasul kecil. Beberapa waktu lalu, penulis mengangkat seseorang menjadi rasul kecil di PT. Lapak Pangan Nusantara bersama para sahabatnya di bidang ketahanan pangan Nusantara (LPN). Sang rasul pemegang komando di LPN diarahkan melakukan hubungan dengan para penopangnya dalam konteks semangat kerasulan Muhammad Saw bersama para sahabatnya. Rasul pemegang komando memperlakukan dan memposisikan para pertugas penopang kerasulannya sebagai sahabat yang satu energi dengannya. Tidak ada istilah atasan dan bawahan, tidak ada kata majikan dan pelayan, dan tidak ada kasta dan kedudukan. Semua berposisi sebagai sahabat yang memiliki tugas dengan posisi kerahmatan yang berbeda. Orang-orang yang berenergi negatif di LPN akan terseleksi oleh alam semesta dengan sendirinya. Saya menyakini LPN akan berjalan dinamis dan harmonis, jika setiap pos tugas di LPN diisi oleh wali-wali Tuhan dengan amanat tugas kerahmatan yang berbeda dilihat dari sisi hukum takwini dan tasyri’i. Di lain kesempatan, penulis pun memposisikan seseorang menjadi rasul kecil bersama para sahabatnya di satu majlis ilmu dengan masyarakat yang multi latar belakang dan multi kepentingan. Dirasa perlu untuk mengukuhkannya agar rasul kecil dan para sahabatnya mendapat kekuatan spiritual dalam menyampaikan kerahmatan kepada masyarakat sekitarnya. Orang-orang yang tidak seenergi dengan mereka akan tersingkir dengan sendirinya tanpa harus repot-repot menyingkirkannya. Dan penulis menyakini dari sisi hukum takwini dan tasyri’i bahwa kampung itu akan menjadi kampung yang dinamis dan harmonis. Di tempat lain, rasul kecil bersama para sahabatnya di Petukangan Jaksel terus terpantau perjalanan dakwahnya. Syukur Alhamdulillah sang rasul kecil saat ini sedang membangun pondok pesantren di tengah ujian yang selalu ia terima sebagai sapaan dan permbelajaran dari Allah SWT. Sang rasul dan para sahabatnya di Petukangan melakukan semuanya atas dasar cinta kasih, merukunkan dan kebaikan tanpa pamrih dalam bingkai kerahmatan semesta. Karenanya, untuk kemajuan Nusantara perlu dilakukan pengangkatan rasul-rasul kecil bersama para sahabatnya di bidangnya masing-masing. Dan selalu melakukan interconected diantara para rasul secara berjamaah. Insyallah Nusantara akan menjadi tonggak peradaban dunia. Rawalini, 7 Maret 2022 Dr. KH. Mohamad Mahrusillah, MA [Red/Akt/41/Yunadin]   AktualNews

Tags :
Kategori :

Terkait