Sangat Miris Janda 4 Anak Menawarkan Ginjalnya untuk Membayar Hutang Kepada Rentenir dan Pinjol

Kamis 30-12-2021,00:15 WIB
Reporter : Aktual News
Editor : Aktual News

Tangerang, Aktual News - Semenjak dampak pandemi virus corona atau Covid-19, seorang ibu bertahan hidup dari belas kasih tetangga dengan hidup sebagai tulang punggung menjadi bapak dan ibu untuk anak-anaknya. Menjadi janda selama 5 tahun semenjak suaminya meninggal dunia, ibu Mila Kusuma 41 tahun, kp.Rawa Lini Rt. 001/ Rw. 007 Desa Teluk Naga, Kec.Teluk Naga, kab Tangerang-Banten, menjalani kehidupan yang sangat miris dan memprihatinkan akibat terlilit hutang rentenir dan pinjaman online (pinjol). Menyikapi adanya derita yang dialami oleh ibu Mila, Gabungan Remaja Islam Alhasaniyah (GARISSA) Desa Teluk Naga, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang Banten sudah melayangkan surat ke Masjid / Yayasan setempat, dan ke Kepala Desa Teluknaga bapak Ayie Sutikna hingga ke Polsek Teluknaga, namun sampai saat ini belum ada tanggapan positif "ucapnya", selasa 28/12/2021. Kondisi psikis dan mental ibu 4 (empat) anak ini sangatlah tertekan oleh keadaan hidupnya bertanggung jawab membesarkan dan menafkahi ke 3(tiga) anak-anaknya, Debi Larasati 18 tahun, Anisa Vebi Valentria 12 tahun, Ara Fahira Mirsan 6 tahun, dan yang 1(satu) sudah menikah. Ibu Mila menuturkan curahan hatinya kepada H. Sofyan sangatlah memprihatinkan dan meremukan hati siapapun yang mendengarnya, setelah menasehati dikala ibu Mila karena sudah depresi dan hampir bunuh diri. "Menurutnya walaupun satu orang anak saya sudah menikah namun tak bisa membantu terhadap saya pak, lantaran kehidupan anak pertama saya juga hidupnya kurang beruntung (pas-pasan) boro-boro mau ngasih sama saya buat dia sendiri juga kekurangan keluhnya. Kini saya berniat akan menjual ginjal saja pak, untuk membayar hutang. Saya sudah tidak mampu membayarnya lagi ke pinjaman online (pinjol) dan bank keliling (bangke) serta koperasi kumpulan masyarakat (LKM) yang sekarang sudah mencapai kurang lebih Rp 65 juta. Utang sebesar itu di akui olehnya akibat ada nya pandemi covid-19 yang membuat saya tidak bisa berdaya ceritanya melas," lanjutnya. Sambil tersedu sedu ia mengatakan, sekali lagi maaf bukannya saya mengemis, semampu saya terus berjuang untuk keseharian kehidupan saya ngurusin biaya anak-anak, masih bisa ketemu buat makan saja sudah alhamdulilah, namun itu tidak bisa ngepek kehutang saya, terutama pinjol dan Bank killing, yang semakin lama semakin bertambah bunganya. Sekarang anak saya yang kedua tambah bu Mila lagi Debi Larasati (Laras), yang kini duduk di bangku kelas 11 Aliyah, sedang sakit tumor payudara dan perlu operasi, sedangkan saya tidak punya uang untuk membiayai ke rumah sakit, makanya saya mau menjual ginjal saja lah, ujarnya melas. Dalam keadaan kondisi seperti ini, hanya bisa berdoa kepada Allah SWT seraya berusaha memohon bantuan kepada aparat desa setempat, yayasan, bahkan sampai ke pihak kepolisian Polsek Teluk Naga, mengadukan teror yang dilakukan oleh pinjaman online (pinjol) dan bang keliling (bangke) dengan harapan mendapatkan bantuan baik moril maupun materil dengan ikhlas dan saran masukan serta petunjuk dari Bapak-bapak dan ibu serta handai taulan, namun samapai sekarang belum ada tanggapan yang berarti. Mudah mudahan ada yang peduli sama nasib saya yang telah di tinggal suami selama 5 tahun, dan kini saya sedang menderita kesusahan karena harus menafkahi 4 orang anak yang masih menjadi tanggungjawab saya. Saya atas nama ibu Mila memohon doa dan bantuan nya kepada bapak/ibu handaitaulan dan halayak, semoga keihlasan bapak/ibu dan halayak, semoga keihlasan bapak/ibu untuk membantu saya, mendapat balasan yang setimpal dan dibalas oleh Allah swt dengan rejeki yang berlipat ganda Amin Ya Robbal Alamin, mengahiri ucapannya. Mila Kusuma," tutupnya. [Akt/41-Yunadin]   Aktual News

Tags :
Kategori :

Terkait