Karanganyar, Aktual News - Guna mengantisipasi menurunnya pekerja tani atau petani di Indonesia, Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera DPP PKS mendirikan Sekolah Tani, Ternak dan Nelayan Indonesia atau STTNI secara nasional. Untuk kali pertama sebagai pilot project sekolahan tersebut didirikan di Desa Berjo, Ngargoyoso, Karanganyar, Jateng dan diresmikan oleh Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Selasa (28/12/2021).
Peluncuran STTNI itu juga dihadiri Bupati Karanganyar Juliyatmono MM ,Kepala Dinas Pertanian , Siti Maisaroh bersama unsur Forkompimda setempat dan dihadiri sebanyak 90 orang petani milenial PKS dari berbagai daerah se Indonesia. Sekaligus ditandai dengan penanaman tanaman secara simbolis.
"Disadari atau tidak populasi petani di Indonesia terus menyusut angkanya secara signifikan setiap tahunnya terutama petani dari kalangan muda," ungkap Presiden PKS Akhmad Syaikhu disela peresmian STTNI di Desa Berjo, Ngargoyoso, Karanganyar, Selasa (28/12/2021). Menurut
Syaikhu panggilan akrabnya, hal itu merupakan ancaman serius soal perlunya regenerasi petani peternak dan nelayan di Indonesia.
Lebih lanjut Syaikhu menjelaskan hingga 2021 populasi anak muda yang terjun ke bidang pertanian jumlahnya hanya 2,7 juta orang dan angka itu terus menyusut. Padahal dipastikan
petani klasik konvensional kalangan tua usia diatas 50 tahun yang saat ini masih sebanyak 33 juta orang terus menyusut setiap tahun karena faktor usia.
Data Lembaga Pengetahuan Indonesia atau LIPI menyebutkan ancaman kepunahan populasi petani di Indonesia akan terjadi pada tahun 2065 atau 44 tahun lagi. Untuk itulah PKS menjemput bola menginisiasi program regenerasi petani, peternak dan nelayan melalui program pendirian STTNI tersebut.
Mencetak Petani melenial DPP PKS Dirikan Sekolah petani, Ternak dan Nelayan (ST2N) di Ngargoyoso, Karanganyar
Rabu 29-12-2021,07:11 WIB
Editor : Aktual News
Kategori :