Tangerang, Aktual News - Komunitas penggiat lingkungan Hidup IMANU (Info Mangrove Nusantara) InfoTerbit mendesak pihak Perhutani tegas mengatasi aksi penebangan pohon mangrove di hutan mangrove Kampung Selatip, Desa Lontar, Kecamatan. Kemiri, Kabupaten. Tangerang.
Dari penelusuran IMANU InfoTerbit, aksi penebangan ratusan pohon mangrove ini sudah berlangsung sejak lama. Namun, oleh pihak Perhutani selaku pengelola hutan mangrove tersebut terkesan membiarkan.
Founder IMANU InfoTerbit, Ananta mengatakan, dilihat dari bekas tebangan, sepertinya aksi itu sudah berlangsung sejak lama. Tapi, hal itu terkesan dibiarkan. Terbukti, warga dengan bebas melakukan penggarapan lahan tambah dengan cara menebangi pohon mangrove yang ada.
"Perhutani dalam hal ini Perum Perhutani KPH Banten harus tegas dan tidak membiarkan hal ini. Selaku pengelola hutan mangrove di pesisir Kabupaten Tangerang, seharusnya Perhutani melakukan pengawasan ketat," tambah Ananta.
Saat ini, IMANU InfoTerbit juga sedang fokus melakukan penanaman bibit mangrove secara mandiri di muara Sungai Cimanceuri hingga pesisir Selatip Desa Lontar.
Aksi penanaman yang dilakukan swadaya tanpa dukungan institusi pemerintah itu dimaksudkan untuk membantu menghijaukan kembali kawasan pesisir Selatip Lontar.
"Semoga aksi kepedulian lingkungan yang kami lakukan juga diimbangi dengan ketegasan pihak Perhutani untuk tidak membiarkan aksi penebangan mangrove terjadi," katanya.
Seperti diketahui, IMANU adalah komunitas peduli lingkungan hidup yang dilahirkan oleh media InfoTerbit.com.
Komunitas ini fokus pada pengembangan tanaman mangrove sebagai pencegah abrasi, khususnya di pesisir Kabupaten Tangerang yang kondisinya memprihatinkan.
Dalam programnya, IMANU akan fokus pada informasi, konservasi, edukasi, dan ekowisata di wilayah pesisir Tangerang, dengan pilot project yakni Kampung Selatip Desa Lontar.
JNI Tangerang Raya Kritik Perhutani
Sementara, Ketua Jurnalis Nasional Indonesia (JNI) Tangerang Raya, Sopian Hadi juga mengkritik keras institusi yang berwenang seperti Perhutani. Sebab, institusi ini dinilai lamban menangani aksi penebangan pohon mangrove dikampung. Selatip Lontar.
"Perhutani jangan diam saja. Para aktifis lingkungan seringkali melakukan aksi peduli lingkungan hidup dengan biaya sendiri. Tapi di sisi lain, ada penggundulan hutan mangrove didiamkan saja," ujar Sopian.
Terkait ini, JNI Tangerang Raya akan mempertanyakan soal diamnya pihak Perhutani atas penebangan hutan mangrove yang terjadi dan akan ditindaklanjuti secara serius.[Red/Akt 03]
Aktual News