Krisis Iklim, Kepunahan serta Sekelompok Pemuda yang Menolak itu Terjadi

Minggu 18-07-2021,21:06 WIB
Oleh: Aktual News

Foto ; Extinction Rebellion Indonesia Jakarta, Aktual News - Seperti apa yang kita rasakan akhir-akhir ini dimana suhu panas bumi terjadi peningkatan yang sangat signifikan, dan sangat berdampak pada kehidupan, dimulai dari kekeringan, mencairnya lapisan es dikutub utara dan lain sebagainya. Ini merupakan salah satu dampak dari krisis iklim. krisis iklim sendiri merupakan sebuah krisis yang dialami oleh masyarakat yang disebabkan oleh perubahan iklim. Perubahan iklim terjadi ketika suhu rata-rata bumi meningkat dalam waktu yang panjang, dikarnakan emisi karbon gas rumah kaca yang terjebak di stratosfer. Gas rumah kaca dikarnakan adanya aktivitas manusia yang melepaskan emisi karbon ke udara, terlebih pembakaran energi fosil misalnya batubara serta penggundulan dan penggunaan lahan yang tidak semestinya. Inilah mengapa krisis iklim adalah bukti nyata yang lambat laun akan sangat membahayakan semua populasi mahkluk hidup yang ada dibumi, akibat dampaknya yang sangat besar. Dilansir dari sebuah catatan national geographic; dalam sebuah laporan memperingatkan bahwa akan adanya risiko yang sangat membahayakan manusia dalam beberapa dekade yang akan datang akibat krisis iklim. Laporan dari Breakthrough National Centre For Climate Restoration telah menggarisbawahi manusia akan mencapai kepunahan pada tahun 2050 mendatang. Ketidakadaannya para pemimpin dunia untuk menjalankan komitmen dari pada perjanjian paris serta komitmen untuk pencegahan akan hal tersebutlah yang bukan tidak mungkin populasi dibumi akan memasuki kepunahan. Inilah salah satu faktor akan terbentuknya sekelompok pemuda yang menolak dan lantang menyuarakan isu-isu lingkungan, contohnya adalah Extinction Rebellion. Extinction Rebellion merupakan kelompok kampanye lingkungan dengan logo jam pasir didalam lingkaran. Dalam filosofisnya logo jam pasir tersebut mewakili waktu yang habis bagi banyak spesies. Extinction Rebellion atau biasa dikenal sebagai XR, pertama kali diluncurkan pada tahun 2018 di eropa yang bertujuan serta menuntut pemerintah untuk segera medeklarasikan darurat iklim dan ekologi. XR sendiri kini sudah tersebar di banyak negara dan kota-kota didalamnya, bahkan Extinction Rebellion kini telah ada di Indonesia sejak juli 2019 silam yang diinisiasi oleh Defrio Nandi yang sekarang menjadi koordinator nasional. Dalam gerakannya Extinction Rebellion Indonesia adalah sebuah inisiasi aktivisme gotong royong yang berfokus pada isu krisis iklim. XR Indonesia sendiri mempunyai salah satu program yang bisa disebut theory of change, maksudnya adalah perubahan bisa datang lewat aksi turun kejalan tanpa keterlibatan kekerasan (nirkekerasan). Inilah yang akhirnya menjadi sebuah metode bagaimana gerakan ini bisa dibilang sudah cukup besar dan bisa mengepakan ke daerah-daerah di Indonesia. Ada beberapa daerah yang sudah bisa dibilang sangat masif dilakukan dihari-hari peringatan bumi. Misalnya Makassar yang mampu menjaring beberapa elemen untuk bisa berkolaborasi mulai dari mapala, nelayan, petani dan sebagainya. dan yang terbaru XR kini sudah ada dan hadir di Tangerang, XR Tangerang bisa lahir merupakan salah satu bentuk respon para pemuda yang peduli terhadap isu-isu iklim yang akhir-akhir ini mencuat ke permukaan. Terlebih Tangerang sendiri merupakan salah satu penyumbang emisi karbon dengan kota Industrinya, inilah yang pada akhirnya XR tangerang terbentuk serta berkomitmen penuh terhadap bahwa krisis iklim itu nyata adanya. Sumber: Wikipedia, National geographic, whiteboard jurnal. [Red/Akt-42/Ari]   Aktual News

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler

Kamis 26-12-2024,08:09 WIB

Tulisan Ini Dapat Menginspirasi