Kadis DLH Labuhanbatu Tolak Hasil Swab Covid-19

Sabtu 26-09-2020,07:21 WIB
Reporter : Aktual News
Editor : Aktual News

Labuhanbatu, Aktual News-Hasil pemeriksaan dari dokter terkait status kesehatan yang di derita kepala dinas lingkungan hidup H.Nasrullah SH, yang bersangkutan N menolak hasil Swab Covid-19 yang di keluarkan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara berdasarkan hasil laboratorium Rumah Sakit Murni Teguh, Rumah Sakit Royal Prima, Laboratorium Klinik Bunda Tamrin, dan Laboratorium Rumah sakit Umum Adam Malik. Hal ini diketahui ketika Viralnya pernyataan Kadis DLH di Medsos pada beberapa waktu lalu yang menyatakan informasi dirinya terpapar Covid-19 adalah hoax, namun sayang stagmen tersebut tidak di barengi dengan menunjukan hasil Swab yang menyatakan dirinya negatif Covid-19 bagitu juga ketika dikonfirmasi awak media Jum'at 25/9/2020 yang bersangkutan juga tidak menjawab. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber seperti pernyataan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera yang ditanda tangani sekretarisnya dr.Yudhariansyah MM. Dari tujuh nama masyarakat labuhanbatu yang terinfeksi virus Corona satu di antaranya tercantum nama Kepala Dinas Lingkungan hidup berinisial N (56) warga jalan Nenas. Begitu juga surat keterangan Rumah Sakit Umum Royal Prima No: 921/EXT/ SP/ RSURP/IX/2020 yang di tandatangani dr. Sadarita Sitepu Sp.P pada tanggal 17/9/2020 yang menyatakan atas nama: N (56) tanggal lahir 27 November 1963 yang beralamat di jalan nenas dinyatakan benar pasien yang dirawat di RSU Royal Prima dengan diagnosa Covid-19 terkonfirmasi farsisten sembuh dinyatakan boleh pulang, dengan keadaan klinis batuk, demam dan sesak sudah tidak ada dan harus melakukan isolasi diri selama 7 hari di rumah. Dari situ dapat disimpulkan bahwa yang bersangkutan N adalah pasien Covid-19, dan informasi yang di sampaikan Kepala dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu H.Kamal bukan Hoax. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu H.Kamal Ilham di dampingi ketua gugus tugas percepatan Penandatanganan Covid-19 dinas kesehatan labuhanbatu Syafrizal dan wakil ketua gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 dinas kesehatan labuhanbatu Frisca Simanjuntak S.KM ketika dikonfirmasi awak media mengatakan hanya ingin memutus rantai penyebaran Covid-19. " Kita sampaikan ini berdasarkan data dari RSU Royal Prima Medan dan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara, yang bertujuan memutus rantai penyebaran Covid-19 bukan bermaksud untuk menyudutkan mereka yang terinfeksi virus tersebut". Karena di labuhanbatu termasuk tanggung jawab kami, dari itu ketika ada informasi warga labuhanbatu terpapar kami harus menyikapinya.ucap Kamal. Terkait pernyataan Kadis DLH yang mengatakan informasi yang di sampaikan Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu hoax H.Kamal menyebutkan " saya sampaikan ini berdasarkan data, kok di bilang hoax, Hoax itu kan ketika kita sampaikan informasi namun tidak berdasarkan data, "ujar Kamal. Ditanya kronologi beredarnya hasil Swab Kepala Dinas tersebut mengatakan tidak pernah menyebarkan selebaran tersebut," saya juga heran mengapa selebaran itu bisa beredar di Medsos", katanya. "Pak Nas diperiksa tanggal 15 September, Hasil pemeriksaan keluar tanggal 17 September dan selebaran di keluarkan ataupun di cetak pihak Dinas Kesehatan Provinsi tangal 21, Sementara pak Nas pulang tanggal 17 sebelum hasil itu di keluarkan, mungkin beliau belum memegang hasil itu sehingga menolak apa yang sampaikan, kalau dia merasa tidak terpapar coba tunjukan hasil pemeriksaan medis dari RS.Royal itu," ujarnya. "Saya tidak bermaksud menyudutkan pak Nas, Saya hanya ingin masyarakat dan pak Nas tahu dan berhati-hati terhadap virus ini.agar penyebaran virus ini terputus tidak menyebar ke yang lainnya, " Kan kasihan masyarakat", Semoga masyarakat dan Pak Nas cepat sembuh dan bisa beraktifitas seperti biasa menyelesaikan tugas-tugas di kantor,"  jelas Kamal. Sementara Ketua Gugus percepatan penanganan Covid-19 dinas kesehatan labuhanbatu Yusrijal Siregar S.K.M, MM mengatakan, Virus Covid-19 bukanlah Aib, masyarakat harus tahu itu agar bisa waspada dan berhati-hati, karena virus ini berbahaya. " Kita harus jujur jika kita terkena virus itu, kalau tidak maka akan banyak orang lain menjadi korban", mari bersama- sama kita perangi Covid-19, ucap Yusrijal. Hingga berita ini di terbitkan, yang bersangkutan N tidak menjawab konfirmasi awak media Via WA, dan rumah N tertutup ketika hendak di konfirmasi langsung. [ Red/Akt-01 ]     Aktual News

Tags :
Kategori :

Terkait