Cerpen Ramahan Aktual News - Bagi Ari sehari tanpa kopi hitam itu terasa hambar menurutnya, padahal Ari punya penyakit darah tinggi, maq dan asam lambungnya terkadang kambuh, tapi Ari tak pernah menggubrisnya dan hanya menganggap penyakit biasa. Sore hari menjelang bulan suci Ramadhan, Ari sedang asik duduk di depan teras rumahnya, karena sedang masa pandemi Covid-19 jadi Ari jarang keluar rumah jika tidak ada keperluan yang penting. Biasanya istri Ari 'Esih' menemani Ari ngopi di teras rumah sambil bercanda gurau. Ari dan Esih sudah berumah tangga 15 tahun dan dikaruniai tiga anak. Rumah tangga Ari dan Esih terbilang cukup harmonis, hari harinya selalu dihiasi candaan Ari dan Esih beserta ketiga anaknya. Disore hari, satu hari menjelang bulan suci Ramahan Ari sedang asik santai didepan teras rumahnya. "Wah kayanya sore sore gini ngopi enak nih" ucap Ari. Maaah, mamah "teriak Ari memanggil istrinya yang sedang didalam rumah". Lalu keluarlah Esih dari dalam rumah, "ada apa yah," sahut Esih. "ngopi mah enak nih kayanya, tolong bikinin kopi dong, jangan terlalu pahit ya mah, hidup kita saja sudah pahit masa kopi ikut-ikutan pahit, hahahaaa" ucap Ari kepada Esih sambil nada bicara bercanda. Karena Ari belum makan sore atau perutnya masih kosong, entah pirasat atau bukan, sontak Esih kesal dan marah karena suaminya terlalu sering ngopi dikala perutnya masih kosong, karena jika ngopi perut masih kosong asam lambungnya Ari terkadang kambuh. Jaga kesehatannya dong yah, jangan terlalu banyak ngopi ngeroko, kalau sudah sakit apa ga kasian sama anak istri" ucap Esih kepada Ari. Ari hanya tersenyum dengan muka memerah. Saat sunyi malam hanya terdengar suara jangkrik dan alunan suci Al-quran terdengar dari speaker masjid. Pukul 02:00 WIB tiba-tiba Esih terbangun dari tidur karena mendengar suaminya sedang muntah muntah, Esih pikir itu hanya masuk angin, lalu Esih pun bergegas mengambil uang logam dan minyak sayur untuk mengerik suaminya yang tak henti hentinya muntah. Tiga puluh menit setelah dikerik Ari langsung tertidur nyenyak, tetapi Esih langsung beranjak ke dapur untuk memasak persiapan makan saur puasa di hari pertama. Pukul 03:30 WIB setelah Esih selesai memasak, bergegaslah esih membangunkan anak anaknya untuk makan saur. Setelah anak anaknya sudah bangun, giliran membangunkan suaminya. "Yaah, ayaah, bangun ayah kita makan sahur dulu yuk" ucap Esih sambil membangunkan suaminya. Lima belas menit tak kunjung bangun Esih mulai panik dan gelisah, akhirnya dia memanggil tetangganya. Setelah tetangganya berdatangan kemudian diperiksa dan ternyata..!! Inalillahi wainalillahi rajiun, ma'af bu Esih suami ibu sudah meninggal dunia. TAMAT Penulis : Rosis Aditya Aktual News
Ramadhan Tahun Ini Tanpa Kamu
Senin 18-05-2020,00:32 WIB
Editor : Aktual News
Kategori :