Kaget Pasien Positif Meningkat Tajam, Pem-Prov Maluku Dihimbau Ambil Langkah Progresif

Rabu 13-05-2020,18:30 WIB
Reporter : Aktual News
Editor : Aktual News

Maluku, Aktual News -Sebaran virus corona atau covid-19 di Maluku semula oleh sebagian orang diprediksi tidak akan berlangsung cepat atau melaju seperti di daerah-daerah lain dan bahkan kelak akan dapat dikendalikan dengan mudah, apalagi sudah buru-buru diantisipasi oleh Gubernur Murd Ismail, selaku Ketua Gugus Tugas Covid-19 Maluku, melalui penerapan Pembatasan Sosial Berskala Regional (PSBR). Bisa dibayangkan, ketika daerah-daerah lain jumlah pasien positif terus mengalami peningkatan pada tiap hari, bahkan sebagiannya malah melaju laksana roket sehingga jumlahnya meningkat dengan sangat cepat, sebaliknya di Maluku  sangat landai, bahkan selama beberapa hari tidak ada penambahan pasien positif. Hal ini terbukti, sampai hari Senin (13/4) yang lalu jumlah pasien positif di Maluku baru berjumlah 14 orang, itu pun 1 orang pasien sudah dinyatakan sembuh sehingga tinggal 13 orang yang menjalani perawatan, sedangkan pasien positif yang meninggal dunia dilaporkan tidak ada alias nihil. Sampai selang seminggu setelah itu, pada Senin (20/4), berdasarkan data yang dirilis Gugus Tugas Covid-19 Maluku terungkap, jumlah pasien positif baru mencapai 17 orang, dari jumlah itu 10 orang dinyatakan sembuh tinggal 7 orang yang menjalani perawatan, tanpa ada pasien yang meninggal. Prediksi ini juga berangkat dari pertimbangan kondisi geografis wilayah Maluku yang terdiri dari pulau-pulau terpisah, dengan diimbangi penerapan PSBR saja dinilai sudah cukup sebagai langkah antisipasi yang efektif. Apalagi jauh sebelum itu, diketahui beberapa daerah sudah lebih dahulu mengambil langkah antisipasi-dini, yaitu dengan melakukan pembatasan-pembatasan bagi gerakan warganya, antara lain penutupan jalur angkutan laut dan darat oleh  Bupati Buru Ramly Ibrahim Umasugi di Namlea dan Bupati Buru Selatan Tagop Sudarsono Soulissa di Namrole. Di Buru berlaku mulai Rabu (1/4), sedangkan di Buru Selatan sudah berlaku beberapa hari mendahuluinya sejak hari Kamis (26/3). Akan tetapi sampai akhir bulan April 2020 menurut data Gugus Tugas Provinsi Maluku jumlah pasien positif per Kamis (30/4) membengkak naik lebih 100% dibandingkan hari Senin (20/4) atau hanya selang 10 hari lamanya hingga jumlahnya menjadi 35 orang. Hanya menurut data per hari Kamis (30/4) itu, dari ke-35 pasien positif 12 orang dinyatakan sembuh kecuali tersisa 23 orang masih menjalani perawatan. Ternyata dalam perkembangan selanjutnya sampai hari Senin (12/5) jumlah pasien positif sudah kembali mengalami kenaikan hingga mencapai 50 orang atau bertambah sebanyak 14 orang, yaitu 39% dibanding sehari sebelumnya, Minggu (11/5) yang berjumlah 36 orang, sedangkan sembuh 17 orang dan meninggal 4 orang. Ketika fenomena ini ditanyakan kepada kepada Rizal Dharmawan Francis yang juga Peneliti pada “Jaleda Institute” di Petojo Utara Gambir Jakarta-Pusat, dia sendiri mengaku kaget. Menurut lelaki-belia warga Warung-Boencit asal Maluku dari Pulau Kisar Maluku Barat Daya ini, dia sendiri sebelumnya tidak menduga bakal terjadi kenaikan jumlah pasien positif di Maluku sampai demikian ekstrimnya. Rizal mengaku, semula dirinya malah optimis penerapan PSBR dapat memberikan solusi meminimalisier laju peningkatan jumlah pasien positif, setidak-tidaknya tetap landai seperti selama bulan Maret sampai pertengahan April 2020, padahal belakangan disadarinya sendiri ternyata dugaannya meleset. Mengomentari kenaikan jumlah pasien positif yang menyimpangi prediksinya ini, Rizal melontarkan himbauannya agar Pem-Prov Maluku segera mengambil langkah-langkah progresif. PSBB menurut pandangannya justru merupakan pilihan paling tepat yang perlu segera diambil untuk menggantikan PSBR yang sudah jalan sebelum ini, asalkan penerapannya jangan setengah-hati. Pertama, Gugus Tugas covid-19 mesti merumuskan desain yang jelas dan implementatif jangan hanya mengenai tekhnis pelaksanaan dan anggarannya melainkan juga target capaiannya. Didalam desain ini antara lain harus terdapat langkah-langkah taktis tentang bagaimana masyarakat bakal bisa memperoleh bahan-bahan kebutuhan pokok sehari-hari dengan mudah tanpa perlu banyak bepergian keluar apalagi sampai jauh-jauh dari rumah mendatangi kerumunan orang banyak. Seiring dengan itu, tambah dia, segenap lapisan masyarakat harus bisa digerakkan hingga secara simultan ikut memberikan dukungan penuh, setidak-tidaknya secara bersama-sama tanpa kecuali dengan sepenuh hati mau mematuhi apa-apa saja yang diwajibkan, misalnya diam saja di rumah tidak usah bepergian ke mana-mana bilamana tidak ada sesuatu kepentingan yang benar-benar urgent dan kalau pun terpaksa keluar rumah mesti menggunakan masker. Terakhir menurut dia, pilihan PSBB tak bisa tidak niscaya menimbulkan konsekwensi finansial baik bagi kalangan tertentu pada sektor formal mau pun pekerja-pekerja informal, namun dia meyakini, Pem-Prov Maluku di bawah Gubernur Murad Ismail mampu mengkonstruksikan kearifan tentang bagaimana kepentingan semua kalangan bisa terjamah dengan sebaik-baiknya.[ Red/Akt-13 ]     Munir Achmad Aktual News    

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler