Soal Covid-19 Bupati Maluku Tengah Dinilai Tak Ikhlas, Anggota DPRD FPKB Ngamuk

Selasa 05-05-2020,21:51 WIB
Reporter : Aktual News
Editor : Aktual News

Maluku, Aktual News-Sebuah aksi atraktif di atas pentas politik praktis terendus hingga memasuki khasanah publik dari bumi Nusa Ina (Pulau Ibu) atau Pulau Seram di Maluku, lebih jelasnya lagi di Kota Masohi ibukota Kabupaten Maluku Tengah. Ini terungkap melalui sebuah video-kiriman berdurasi lebih 3 menit melalui aplikasi WhatsApp, yang diterima media ini kemarin, Senin (4/5). Nampaknya gara-gara rasa kesal yang sudah tak bisa terbendung lagi, akhirnya seorang Anggota DPRD Kabupaten Maluku Tengah mengamuk sejadi-jadinya sambil membalik beberapa meja-kursi. Sayangnya, si pengirim video tak bisa memberikan keterangan yang lebih detil kira-kira kapan dan di mana serta dalam suasana atau moment seperti apakah peristiwa itu terjadi, kecuali hanya dijelaskannya siapa saja tokoh atau politisi dibalik lakon atraktif itu beserta statusnya sebagai anggota DPRD Kabupaten Maluku Tengah di Masohi sekaligus dengan partai-politik asalnya. Menurut sumber ini, tokoh yang melakoni atraksi menarik itu adalah M. Syukri Wailissa, seorang anggota DPRD Kabupaten Maluku Tengah dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Kemudiannya baru terungkap lebih jauh dari sumber lain, ternyata aksi Syukri itu terjadi pada saat rapat digelar di Kantor DPRD Kabupaten Maluku Tengah di Jln R.A. Kartini Masohi, yaitu antara pihak DPRD dengan Tim Gugus Tugas Covid-19 yang dipimpin Wakil Ketua DPRD, Kace Haurissa dari Fraksi PDIP khusus untuk membahas penanganan covid-19. https://youtu.be/ASnox5F373I Rapat yang digelar pada hari Kamis (30/4) lalu itu konon dihadiri pula Sekda Maluku Tengah, Rakib Sahubawa, bersama sejumlah Pimpinan dari sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Syukri merupakan orang baru dalam keanggotaan legislatif di daerah ini yang baru untuk pertama kalinya terpilih dalam pemilu 17 April 2019 lalu, namun dia juga sebelum itu menjabat sebagai Ketua KNPI Kabupaten Maluku Tengah. Dalam kedudukannya sebagai anggota DPRD di daerah yang populer dengan motto “Pamaha Nunusa” ini, Sukri juga menjabat sebagai Ketua Komisi II. Dari kata-kata yang dimuntahkan Syukri sebagaimana terungkap dari omelannya dalam video itu, kelihatan benar dia sangat kesal gara-gara pihak eksekutif yang dipimpin oleh Bupati, Tuasikal Abua, dinilai tidak becus. Baik pihak eksekutif secara umum mau pun lebih khusus lagi Bupati, menurutnya,penilaian dia, tidak ikhlas memperhatikan kepentingan masyarakat di daerah. Penilaian Syukri yang bernada minor  terkait sepak-terjang jajaran eksekutif dan lebih khusus lagi kepemimpinan Bupati Tuasikal dalam soal penanganan covid-19 di Maluku Tengah ini antara lain terungkap dari salah satu penggalan omelannya yang berbunyi : Jujur beta (=saya) mau bilang, kalo (=kalau) kondisi ini, eksekutif dong (=mereka) seng (=tidak) bisa melihat masyarakat di daerah ini. Saudara Bupati seng (=tidak) ikhlas melihat masyarakat di daerah ini. Kalau saudara Bupati ikhlas, seng (=tidak) mungkin langkah yang diambil oleh saudara Bupati itu seperti ini Pimpinan. Tadi ini kita sudah melakukan pertemuan yang ketiga kali, tapi apa, apa hasil dari pertemuan katorang (=kita). Buang-buang energi”. Saat masih melontarkan kritikan pedasnya secara beruntun laksana rentetan tembakan yang tak putus-putus itu dia masih tetap duduk, tetapi sampai pada penggalannya yang berbunyi : … katong (=kita) panggil Tim Gugus Tugas bukan katong (=kita) bicara mati Pimpinan, tapi bagaimana katong (=kita) cari solusi dan katong (=kita) menjawab apa yang menjadi harapan masyarakat …, tiba-tiba saja dia bangkit berdiri kemudian melempari sesuatu yang dipegangnya ke lantai, susul kemudian membalik beberapa buah meja hingga muatannya berceceran jatuh berantakan. Setelah berdiri dan maju beberapa langkah ke luar dari tempat duduknya Syukri masih terus saja mengomel, antara lain dengan mempertanyakan apa yang bisa diberikan kepada masyarakat. Dia juga sempat menyinggung jangan sampai ada yang takut terhadap Bupati gara-gara khawatir tidak akan diberikan proyek. Hanya, baik Bupati Tuasikal, mau pun Wakil Ketua DPRD Haurissa, yang memimpin jalannya rapat saat itu, sampai berita ini dikirim ke meja redaksi, belum dapat dihubungi untuk dimintai konfirmasinya, bahkan tak kecuali pula Syukri sendiri. Tetapi lontaran kritikan bernada tegas seperti ini apalagi melalui tayangan audio, tentu tak mungkin sama sekali tidak berdasar. Lebih-lebih dalam rangkaian omelannya itu Syukri masih sempat pula menyinggung tentang sejumlah telepon masuk dari warga berisi pertanyaan, namun tak diketahui kira-kira jawaban seperti apa yang layak diberikan. Oleh karena itu, semua sistem yang diberi wewenang oleh undang-undang baik di pusat mau pun di daerah-daerah seyogianya menunaikan tugas masing-masing secara optimal tetapi juga bersinergi, agar sebaran wabah virus ini bisa segera dihentikan dan masyarakat bisa kembali menikmati hidupnya secara normal tanpa dihantui batasan-batasan yang mesti dipatuhi, baik melalui PSBB atau pun PSBR.[ Red/Akt-13. ]
  Munir Achmad Aktual News
 
Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler