Jakarta, Aktual News-Indonesia kehilangan salah satu tokoh Nasionalis yang dengan gigih berjuang untuk kemajuan bangsa, sejarah mencatat perjalanannya yang tak pernah kita lupakan, berikut kutipan yang kami himpun dalam mengenang tokoh Nasional dan ulama Gus Sholah. ● Saat kampanye Pilpres 2014, kegiatan kampanye dengan nuansa sentimen agama begitu menguat di masyarakat. Berbagai bentuk ujaran kebencian & hoax dijadikan alat untuk saling serang. Buya Syafii menebutnya sebagai Demokrasi Tuna-Adab. Setelah Presiden Jokowi periode-1 dilantik pada tanggal 20 Oktober 2014 ternyata suasana di masyarakat masih jua berlanjut dipenuhi ketegangan. Misalnya terjadi peristiwa kekerasan di Tolikara, juga ledakan bom di gereja kalimantan dan peristiwa-peristiwa lainnya. ● Gus Solah dan Buya Syafii Marif serta beberapa tokoh lainnya mulai semakinrisau atas berbagai gesekan dan teror yang terjadi di tengah masyarakat. Menurut Gus Solah masalah ini harus diselesaikan dan disudahi dengan cara mengangkat kembali nilai-nilai luhur Pancasila serta membumikannya secara praksis ke segenap dan setiap hati, jiwa dan pikiran warga negara. Demi benar-benar untuk menjaga serta membangun kembali persatuan bangsa yang begitu beraneka-ragam ini, yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Beragam Budaya 714 Suku Nusantara, berbeda-beda Agama dan Keyakinan, serta berbagai golongan dan kelompok masyarakat yang ada, semuanya ini harus menjadi Satu Nusa Satu Bangsa Satu Bahasa, Indonesia. ● Singkatnya, pada tanggal 08 Desember tahun 2015 dideklarasikanlah Gerakan Kebajikan Pancasila atau dikenal sebagai GKP oleh 5 orang Inisiator di kediaman pribadi Gus Solah di Jakarta Selatan. Kelima orang Inisiator tersebut adalah Gus Solah, Buya Syafii Marif, Sabar Mangadu Tambunan, Saiful Mashum dan Partogi Sirait. ● Gerakan Kebajikan Pancasila atau GKP mengingatkan kembali kepada kita semua betapa pentingnya Ideologi Pancasila sebagai pedoman dasar bersama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara kita. Maka berbagai kegiatan dilaksanakan seperti: 1.diskusi publik. 2. silaturahmi ke tokoh2x nasional. 3. talkshow radio dll. ● Sejak dideklarasikan, GKP terus berupaya bekerja dan bergerak untuk mendorong Pemerintahan Jokowi agar membentuk lembaga yang khusus dibidang Pembinaan Ideologi Pancasila. Namun lembaga dimaksud oleh GKP bukanlah lagi sebagai kelanjutan atau dengan kata lain harus berbeda sama sekali secara konsep, strategi dan implementasi serta metoda kerjanya dibanding dengan BP7 atau P4 di masa 32 tahun era Rejim Orde Baru yang lalu. Maka dengan mengunakan tagline " Membumikan Pancasila ", maka gerakan yang dimaksud diatas ini-pun dimulai. ● Ternyata gayung bersambut. Gagasan tersebut diatas diterima Pemerintah. Sehingga 18 bulan kemudian sejak GKP dideklarasikan, maka Presiden Jokowi menerbitkab Peraturan Presiden (Perpres) no 54 thn 2017 tanggal 7 Juni 2017 dengan nama: Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila yg disingkat, UKP-PIP. ● Dan selanjutnya 8 bulan kemudian melalui Peraturan Presiden (Perpres) No. 7 Tahun 2018 tanggal 28 Februari 2018, status dari UKP PIP ini-pun ditingkatkan dan diubah namanya menjadi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila atau disingkat dengan BPIP. Salam Kebajikan Pancasila!! Selamat Jalan Gus.. [ Red/Akt-01 ] Aktual News Inisiator GKP : 1. Alm. Gus Solah 2. Buya Syafii Marif 3. Sabar Mangadu Tambunan 4. Saiful Mashum 5. Partogi Sirait. #GerakanKebajikanPancasila
Mengenang Sang Tokoh Gerakan Kebajikan Pancasila, Gus Sholah
Senin 03-02-2020,14:57 WIB
Editor : Aktual News
Kategori :