Lokasi Pasar Baru Jauh, Mama Pedagang Asli Papua di Dogiyai Menolak di Pindahkan

Kamis 30-01-2020,18:25 WIB
Reporter : Aktual News
Editor : Aktual News

Dogiyai, Aktual News - Warga Masyarakat yang umumnya mama -mama Papua yang berjualan , tidak ingin berjualan di Pasar Baru yang di bangun oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Dogiyai di Kampung Tokapo, alasan warga masyarakat yang tidak ingin berjualan di pasar yang sudah di sediakan oleh Pemerintah Daerah tersebut di karenakan pasar tersebut di bangun cukup jauh dari jantung kota Dogiyai. akhirnya masyarakat bertransaksi hasil lokal di sepanjang jalan raya Nabire, Dogiyai, Deiyai, Paniai dan Ilaga serta , di depan Kantor DPRD Dogiyai dan di terminal, hingga jembatan kali tuka sampai serta jalan masuk Kantor Pos. Salah satu penjual Hasil Lokal di Jalan Raya depan Kantor DPRD Yosepina Pigome (19) saat ditemui Wartawan menyatakan, mereka berjualan di lokasi tersebut dikarenakan pasar di kampung Tokapo yang sudah dibangun oleh Pemerintah itu jauh dari jantung kota Mowanemani Dogiyai," katanya. Ia berharap agar ada pasar yang layak untuk mereka bertransaksi di jantung ibukota Dogiyai."terlalu jauh, kami malas ke sana dan pembeli juga kadang sepi, musiman "tutur Yosepina. Lanjut nya Pasar yang sudah di bangun oleh Pemerintah Daerah di Kampung Tokapo itu merugikan mama-mama pedagang penjual Hasil lokal." Kami rugi kali berjualan di situ , ongkos mahal ke sana "ungkapnya. Menurutnya, karena sementara ini di Dogiyai belum ada pelayanan publik seperti Angkutan roda empat lintas kampung ke kota dan sebaliknya, lagipula jalan penghubung kampung ke kota saja belum menjangkau sampai ke dusun-dusun. Ia juga mengungkapkan apa yang mereka alami sementara bertransaksi di pinggir jalan, disini di pinggir jalan Poros Nabire Ilaga KM 200 ini sering Kami bertahan hujan dan terik mata hari, "kalau hujan datang petatas masak yang kami jual biasanya kami menyimpan di tempat yang aman agar tidak kena hujan, sebab kalau hujan datang, selalu membasahi kain dan daun pohon yang kami alas Jualan. Kalau hanya terik mata hari tidak apa-apa, tetapi kendaraan lewat biasanya kami menghirup Debu dan asap kendaraan," ungkapnya. Kordinator Relawan Mama-mama Pasar Dogiyai Yesaya Goo (20) juga megaku kepada Wartawan belum lama ini , dirinya merasa kasihan atas kondisi yang di alami mama-mama pasar di Dogiyai sudah lama mereka bertransaksi hasil lokal di sepanjang jalan Poros Nabire Ilaga KM 200, dri 3 tempat yang ketahui yaitu, mama-mama di Kamuu Timur dan sekitarnya berjualan menahan panas dan hujan di pinggir jalan Poros Nabire Ilaga, mama-mama dari kamuu bagian barat mereka bertransaksi di depan Kantor DPRD Kabupaten Dogiyai, sedangkan ribuan masyarakat Kabupaten Dogiyai lainnya bertransaksi hasil lokal di sepanjang jalan Poros Nabire Ilaga KM 200. Persoalan ini harusnya dengan serius memberikan perhatian penuh kepada mama-mama dengan membangun Pasar mama-mama Papua yang layak bertransaksi di jantung kota Dogiyai agar masyarakat benar-benar merasakan uluran tangan dari Pemerintah Daerah. "Masa orang pendatang ko bisa berjualan di tempat yang layak sementara orang asli Papua di Dogiyai di pinggirkan," ungkap Goo. Sebenarnya hasil daripada Jualan mama-mama kita di pasar ini untuk menghidupi keluarga dan untuk membiayai anak dalam menjenjang pendidikan, "tapi ya nyata begitu" tangisnya. [ Red/Akt-19/Nesta/Alex ]   Aktual News foto kondisi Pedagang di Kabupaten Dogiyai

Tags :
Kategori :

Terkait