Jakarta, AktualNews- Sekretaris jenderal Koalisi Pembela Konstitusi dan Kebenaran (KP-K&K)Suta Widhya, S.H. mendukung penuh atas inisiatif Joordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman mendorong Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memeriksa dua tokoh kunci dalam penyelidikan proyek kereta cepat Whoosh.
Menurut Suta, Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dan mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan sangat perlu dimintai keterangan. Sebab, mereka berdua paling dominan menyukseskan proyek merugikan tersebut.
Suta sepakat dengan pendapat Boyamin yang mengatakan bahwa , pemanggilan kedua tokoh itu krusial untuk menelusuri apakah ada instruksi atau pengondisian dalam kajian teknis tender yang akhirnya dimenangkan pihak China, padahal sebelumnya diyakini akan diberikan kepada Jepang.
Suta mensinyalir bahwa KPK kurang perhatian atas kasus ini. Sarannya perlu juga menghadirkan mantan Menkopolhukam Mahfud MD sebagai ahli hukum tata negara.
BACA JUGA:Suta Widhya: Pemerintah Adalah Pelayan Rakyat, Jadi Hormatilah Rakyat
"Kami rasa Mahfud dapat memberikan perspektif hukum yang komprehensif terkait kebijakan proyek strategis nasional ini. Jangan sungkan untuk periksa semua orang ini, karena mereka sama kedudukannya di mata hukum,"tutup Suta.***