Napak Tilas Para Penulis, Saksi Jaman Tinggalkan Jejak Pemikiran

Senin 13-10-2025,19:54 WIB
Reporter : UG DANI
Editor : John KS

Jakarta, AktualNews- Menulis bukan sekadar merangkai kata. Ia adalah bentuk ekspresi jiwa, cara seseorang mengabadikan gagasan, perasaan, dan sejarah hidupnya. Dalam setiap kalimat yang lahir dari pena seorang penulis atau musisi, tersimpan jejak pemikiran, perjuangan, dan zaman yang melingkupinya. Melalui tulisan, kita membangun peradaban — setidaknya untuk diri sendiri, dan pada akhirnya untuk orang lain.

Sejarah mencatat banyak tokoh besar yang meninggalkan warisan tak ternilai lewat karya tulisnya. Rosihan Anwar, misalnya, bukan hanya jurnalis ulung, tetapi juga seorang saksi zaman yang mencatat pergolakan politik Indonesia dengan gaya bahasa tajam dan elegan. Tulisan-tulisannya menjadi saksi hidup atas perubahan sosial dan politik negeri ini.

Demikian pula Putu Wijaya, penulis produktif yang dikenal dengan gaya sastranya yang unik dan sering mengejutkan pembaca. Karyanya tidak hanya berbicara tentang kehidupan, tetapi juga menggugah kesadaran kita akan kemanusiaan. Setiap ceritanya seperti kaca bening yang memantulkan realitas masyarakat Indonesia.

BACA JUGA:Ayo Ikuti Lomba Menulis Tingkat Nasional Bertema: “Pengalaman Buruk dengan Polisi Indonesia

Tak dapat dilupakan pula Pramoedya Ananta Toer, sosok yang mengukir sejarah sastra Indonesia lewat karya-karya monumental seperti Tetralogi Buru. Meskipun menghadapi tekanan politik dan pemenjaraan, ia tetap menulis — karena baginya, menulis adalah perlawanan, cara untuk memastikan bahwa sejarah tidak dimonopoli oleh satu suara saja.

Menariknya, jejak ini tidak hanya ditinggalkan oleh para penulis, tetapi juga oleh para musisi. Tonny Koeswoyo, pendiri grup legendaris Koes Plus, membuktikan bahwa musik dan tulisan tak bisa dipisahkan. Lirik-lirik lagunya adalah catatan perjalanan zaman — tentang cinta, kehidupan sosial, dan semangat kebangsaan. Musik menjadi “tulisan dalam nada” yang mampu bertahan lintas generasi.

BACA JUGA:7 Langkah Mudah Menulis Artikel Berita Feature yang Menggugah

Dari Rosihan Anwar hingga Tonny Koeswoyo, dari tinta pena hingga senar gitar, semuanya berakar pada satu hal: keinginan untuk meninggalkan jejak. Tulisan, dalam bentuk apapun, adalah warisan abadi. Ia tak lekang oleh waktu, tak tergantung pada siapa pembacanya.

Maka, siapa pun kita hari ini, menulislah. Entah di buku harian, artikel, puisi, lagu, atau bahkan status singkat di media sosial — semua itu adalah bagian dari narasi hidup yang kelak menjadi sejarah. Sebab, dunia ini akan terus berubah, tetapi jejak kata akan tetap abadi.***

Kategori :