Jakarta, AktualNews-Keberanian Prabowo Subianto untuk mengganti Sri Mulyani pada Senin (8/9) dinilai Rakyat lumayan. Minimal menunjukkan bahwa Prabowo punya keberanian mengganti maskot SBY dan Jokowi yang menduduki posisi penting di Kementerian yang bertanggung jawab atas keuangan negara.
"Sayangnya Menteri Keuangan baru, Purbaya Yudhi Sadewa melakukan kontroversi setelah pernyataannya yang mengecilkan tentang 17+8 tuntutan rakyat. Ia dianggap menyakiti hati publik yang sedang menghadapi kesulitan ekonomi. Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) bahkan meminta Presiden Prabowo Subianto untuk mencopot Purbaya dari jabatannya. Ini adalah catatan pertama yang ada di dalam memori rakyat sebagai Tuan atas kedatangan pelayan baru di dalam kabinet yang baru dibentuk Pranowo sebelas bulan lalu," ungkap Sekjen Koalisi Pembela Konstitusi dan Kebenaran (KP-K&K) Suta Widhya SH, Jumat (12/9) siang di Sanggau, Kalimantan Barat.
BACA JUGA:Suta Widhya: Tuntutan 17 + 8 Lumayan Untuk Menggapai Kemajuan?
Menurut Suta, pernyataan Purbaya yang menyebut 17+8 tuntutan hanya berasal dari "sebagian kecil masyarakat" dianggap mengabaikan aspirasi rakyat. BEM UI menilai pernyataan tersebut tidak mencerminkan kepedulian pemerintah terhadap masyarakat yang sedang kesulitan ekonomi.
"Untungnya Purbaya telah meminta maaf atas pernyataannya tersebut, menjelaskan bahwa maksudnya bukanlah untuk meremehkan, melainkan menekankan kondisi ekonomi yang tertekan sehingga membuat masyarakat merasa sulit. Ia pun berjanji untuk fokus pada pemulihan ekonomi nasional dan membuka lapangan kerja baru," lanjut Suta.
Suta mencatat beberapa program dan target ke depan yang menjadi andalan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, antara lain:
- Meningkatkan peran Danantara: Purbaya ingin memperkuat peran Badan Pengelola Investasi Daya Agata Nusantara (Danantara) sebagai motor pendorong pertumbuhan ekonomi domestik melalui investasi strategis pada sektor-sektor produktif dan bernilai tambah tinggi.
- Meningkatkan investasi: Investasi ditargetkan tumbuh sebesar 5,2% pada tahun 2026, terutama pada proyek-proyek strategis dan program prioritas seperti pembangunan infrastruktur, program makan bergizi gratis, dan pembangunan rumah.
- Meningkatkan pertumbuhan ekonomi: Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4% pada tahun 2026, dengan komponen konsumsi rumah tangga tumbuh 5,2% dan ekspor tumbuh 6,7%.
- Mengoptimalkan APBN: APBN akan digunakan sebagai katalis untuk meningkatkan peran swasta dan mendukung pembangunan infrastruktur prioritas.
Namun demikian, harapan Suta agar Purbaya dapat menunjukkan terobosan positif dan inovatif dalam periode kerjanya, seperti:
- Meningkatkan rasio pajak: Menegosiasikan pajak dari platform digital untuk meningkatkan rasio pajak.
- Mengembangkan pinjaman produktif: Mengembangkan pinjaman digital atau pinjaman online menjadi langkah produktif untuk memecahkan masalah ekonomi.
BACA JUGA:Suta Widhya: Marilah Membangun Konsep Bahwa RAKYAT Adalah Majikan Dari Pembesar
- Mengharmonisasikan fiskal dan moneter: Mengharmonisasikan kebijakan fiskal dan moneter untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan mencapai target pembangunan.