Bogor, AktualNews -Di tengah tantangan ekonomi dan persaingan ritel modern, kios kelontong tetap menjadi tumpuan hidup bagi banyak keluarga di pelosok Indonesia. Salah satunya adalah kios milik Awit, seorang ibu dua anak yang tinggal di Kampung Malang Nengah, Desa Situ Udik, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.
Kios kecil milik Awit menjual berbagai kebutuhan harian seperti mi instan, keripik, permen, dan biskuit. Produk-produk tersebut ditata rapi di rak kaca dan digantung di bagian atas kios untuk memaksimalkan ruang. Meski sederhana, kios ini menjadi sumber penghasilan utama bagi keluarganya.
BACA JUGA:Titip Kue, Untung Bersama: Solusi Cerdas bagi UMKM Bogor-Raya
“Sekarang memang pelanggan agak sepi, tapi saya tetap semangat. Saya yakin ekonomi masyarakat akan pulih kembali,” ujar Awit saat ditemui di kiosnya, Kamis 11 September 2025.
Semangat Awit mencerminkan ketahanan para pelaku usaha mikro yang terus bertahan meski dihadapkan pada penurunan daya beli dan perubahan pola konsumsi. Ia tetap membuka kios setiap hari, melayani pembeli dengan ramah, dan menjaga stok barang agar tetap tersedia.
Kios kelontong seperti milik Awit bukan hanya tempat belanja, tetapi juga ruang sosial di mana warga saling berinteraksi. Dalam banyak kasus, pemilik kios mengenal pelanggannya secara personal, bahkan memberikan kelonggaran pembayaran bagi mereka yang sedang kesulitan.
BACA JUGA:OYO Perkuat Ekonomi Lokal Lewat Oravel Travel Solutions, Dorong Keterlibatan UMKM di Industri MICE
Di tengah gempuran minimarket dan belanja daring, usaha kecil seperti ini tetap memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat. Dengan dukungan yang tepat, baik dari pemerintah maupun komunitas lokal, kios kelontong dapat terus tumbuh dan menjadi bagian penting dari pemulihan ekonomi rakyat.***