Tangerang, AktualNews — Ramainya pemberitaan di beberapa media online yang menyebut adanya pegawai Desa Bojongloa bermain gaple di kantor desa, dengan tudingan “tidak berakhlak” dan “menambah luka kepercayaan publik”, menuai berbagai respons. Menanggapi hal tersebut, salah satu tokoh agama Desa Bojongloa sekaligus pengurus MUI Kecamatan Cisoka angkat bicara, Selasa (15/7/2025).
Ustaz Taupik, tokoh agama setempat dan pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Cisoka, menanggapi pemberitaan tersebut dengan santai. Menurutnya, tuduhan itu tidak benar dan terlalu dibesar-besarkan.
“Mana yang dianggap tidak ada akhlak atau menambah luka kepercayaan publik?” ujar Ustaz Taupik sambil tersenyum kepada wartawan yang mengkonfirmasinya.
BACA JUGA:Korban Mutilasi di Gunungsari, Keluarga Minta Pelaku Dihukum Mati
Ia menjelaskan bahwa bermain gaple adalah hal yang wajar, selama tidak menjurus ke arah perjudian. Menurutnya, pegawai desa juga manusia yang memiliki titik jenuh, dan bermain gaple hanyalah bentuk hiburan ringan.
"Selama mereka siaga dan tetap siap membantu warga yang membutuhkan, seperti layanan ambulans atau lainnya, tidak ada masalah," jelasnya.
Lebih lanjut, Ustaz Taupik justru mengapresiasi pelayanan di Kantor Desa Bojongloa yang tetap buka 24 jam, bahkan di hari libur, demi memberikan layanan terbaik kepada masyarakat.
“Yang tidak punya akhlak itu seperti apa? Dan publik mana yang merasa terluka?” tanyanya retoris.
Masih menurut Ustaz Taupik, wajar saja jika para pegawai desa bermain gaple sekadar untuk mengusir suntuk.
“Itu mah dibesar-besarkan saja. Kami sebagai warga justru bangga dengan kepemimpinan Pak Lurah Jusepta yang begitu peduli dengan warganya,” imbuhnya.***