Dingin-dingin Asyik, Fenomena Bediding Kembali Menyapa Dieng dan Sekitarnya

Sabtu 12-07-2025,08:26 WIB
Reporter : UG DANI
Editor : John KS

Bogor, AktualNews -Lagi-lagi, cuaca dingin mulai terasa menusuk di malam dan pagi hari, terutama sekarang saat kemarau sedang di puncaknya. Fenomena ini disebut “bediding”—cuaca super dingin yang muncul saat kemarau panjang, biasanya di bulan Juli sampai Agustus.

Menurut BMKG, penyebabnya adalah angin muson Australia yang datang membawa udara kering. Jadi nggak heran kalau di dataran tinggi kayak Dieng, suhu udaranya makin menggigit. Beberapa hari terakhir, suhu di Candi Arjuna tercatat 10,3°C, dan rumputnya bahkan lebih dingin lagi: cuma 9,02°C. BMKG memprediksi suhu bisa jatuh ke angka 0–5°C saat Agustus nanti.

BACA JUGA:Fenomena Embun Es di Dieng, Ini Penjelasan BMKG

Yang bikin suasana makin dramatis, embun beku atau “embun upas” mulai bermunculan. Ini embun yang berubah jadi es dan menempel di pucuk rumput. Cantik sih kelihatannya, tapi bisa jadi masalah buat tanaman. Nggak heran kalau embun ini juga disebut “upas” alias racun.

Dieng, yang terkenal sebagai penghasil sayur dan teh, cukup waswas dengan embun beku ini. Soalnya bisa bikin hasil panen jadi kurang maksimal.

Fenomena dingin ini juga dirasakan di wilayah selatan ekuator lainnya—kayak Jawa, Bali, sampai Nusa Tenggara. Siang hari memang panas banget, tapi malamnya bikin selimut jadi sahabat terbaik.

BMKG sarankan kita tetap jaga kondisi tubuh: makan yang bergizi, minum cukup, dan jangan lupa pakai jaket saat malam. Kalau bisa, tidur pakai kaos kaki biar makin cozy.

BACA JUGA:Jakarta Hari Ini Cerah Pagi Hingga Siang Hari, Suhu Udara Mencapai 35 Derajat Jagalah Kesehatan Anda

Kabarnya, cuaca dingin ini bakal bertahan sampai awal September. Jadi, nikmati saja momen-momen menggigil ini sambil nonton drama Korea atau seduh kopi favorit. ***

 

 

 

Kategori :