Jakarta, AktualNews - Pada masa Revolusi Industri 4.0, keterampilan di bidang pemasaran digital dan pengembangan bisnis berbasis teknologi menjadi sangat krusial, terutama bagi Generasi Z. Anak-anak panti asuhan yang termasuk dalam generasi ini perlu memperoleh pembekalan dan pelatihan yang memadai agar dapat bersaing dan mencapai kemandirian ekonomi. Dengan mengikuti pelatihan digital marketing serta memahami konsep bisnis digital, mereka memiliki peluang untuk menggali potensi dunia digital, mengembangkan kemampuan, dan membangun masa depan yang lebih mandiri dan kompetitif.
Terdapat banyak peluang untuk menjalankan usaha, baik dalam bentuk produk maupun jasa. Namun, tidak semua anak panti asuhan mampu memanfaatkannya. Salah satu penyebab utamanya adalah kurangnya kemampuan dan pengetahuan dalam menggunakan teknologi informasi (TI) untuk melakukan pemasaran dan penjualan secara online, atau yang dikenal dengan istilah e-commerce.
Edukasi ini disusun untuk memberikan pengetahuan dasar mengenai strategi pemasaran digital, pemanfaatan media sosial, serta cara merancang dan mengembangkan model bisnis berbasis online. Materi pelatihan meliputi pembuatan konten yang menarik, pengenalan terhadap platform e-commerce, serta praktik simulasi membangun usaha digital berskala kecil. Dengan metode pembelajaran yang interaktif dan praktis, anak-anak yayasan didorong untuk berpikir kreatif dan kritis dalam menggunakan teknologi sebagai sarana menuju kemandirian ekonomi.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk menumbuhkan kepercayaan diri dan menanamkan jiwa kewirausahaan sejak usia dini. Diharapkan, setelah mengikuti pelatihan ini, para peserta mampu mengaplikasikan ilmu yang diperoleh untuk memulai usaha digital sederhana, baik secara individu maupun bersama. Dengan keterampilan yang mereka miliki, anak-anak yayasan berpeluang lebih besar untuk mengembangkan potensi diri dan bersaing secara positif di era digital.
BACA JUGA: Media Sosial: Teman Dekat atau Musuh Dalam Selimut?
Yayasan Yatim dan Dhuafa Islahul Hayat merupakan lembaga sosial yang bergerak di bidang kemanusiaan dan pendidikan, dengan fokus utama memberikan perhatian, pembinaan, serta pemberdayaan kepada anak-anak yatim dan dhuafa agar mereka dapat tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, berakhlak, dan berdaya saing.
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dengan judul “Edukasi Digital Marketing dan Pengembangan Model Bisnis Digital untuk Generasi Z di Era 4.0” dilaksanakan pada Rabu, 7 Mei 2025 pukul 14.00–16.00 WIB. Ketua kegiatan ini adalah Putri Nurhasanah, dengan anggota tim: Ahmad Nur Jaya, Puput Herawati, dan Stefanus Jeri Mali.
Koordinasi kegiatan PKM dilakukan secara optimal oleh tim pelaksana, dibantu oleh Ibu Leoni Indrayani, S.E., M.M., serta adik-adik dari Yayasan Yatim dan Dhuafa Islahul Hayat, Pamulang, Tangerang Selatan. Kegiatan ini dihadiri oleh 10 anak dari yayasan tersebut. Acara diawali dengan pembacaan doa bersama yang dipimpin oleh pembawa acara, Puput Herawati, pada pukul 14.00 WIB, dan dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua PKM, Putri Nurhasanah.
Kepala Yayasan Islahul Hayat Pamulang, Bapak Isriyanto Widodo, turut memberikan sambutan dan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan ini. Materi pertama mengenai model bisnis digital dan karakteristik Generasi Z disampaikan oleh Stefanus Jeri Mali. Selanjutnya, Putri Nurhasanah memaparkan strategi bisnis digital, diikuti oleh Ahmad Nur Jaya yang menjelaskan cara menggunakan e-commerce melalui platform TikTok.
Para peserta terlihat sangat antusias memperhatikan pemaparan materi dari para narasumber. Setelah sesi pemaparan, kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi interaktif.
Berikutnya, peserta melakukan praktik pembuatan kerajinan tangan berupa tempat pensil yang dibuat dari sedotan dan botol bekas. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih kreativitas, ketelitian, dan keterampilan motorik halus. Selain sebagai kegiatan edukatif dan menyenangkan, praktik ini juga diharapkan dapat menumbuhkan jiwa wirausaha sejak dini dengan memanfaatkan bahan-bahan sederhana yang mudah ditemukan di sekitar.
Para peserta terlihat sangat bersemangat mengerjakan praktik tersebut. Hasil kerajinan kemudian diimplementasikan oleh Ahmad Nur Jaya ke dalam platform e-commerce TikTok yang sebelumnya telah dijelaskan. Para narasumber juga mengajarkan cara menghitung laba agar penghasilan dari kegiatan tersebut benar-benar memberikan keuntungan.
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) ditutup dengan sesi foto bersama, penyerahan ucapan terima kasih, serta pembagian bingkisan kepada adik-adik yayasan. Kegiatan ini merupakan wujud nyata dari Tri Dharma Perguruan Tinggi dan direncanakan akan dilaksanakan secara berkelanjutan.
Authors:
-
Ahmad Nur Jaya
-
Puput Herawati
-
Putri Nurhasanah
-
Stefanus Jeri Mali