Karanganyar, AktualNews - Para peserta Kemah Santri Nasional Pesantren Muhammadiyah 2024 di Kabupaten Karanganyar disiapkan menjadi calon pemimpin masa depan. Kegiatan dalam rangka peringatan Hari Santri itu diikuti 1.375 santri dari 14 provinsi di Indonesia.
Kemah tersebut berlangsung tiga hari, 20-22 Oktober di Bumi Perkemahan Kampung Karet, Ngargoyoso, Karanganyar.
Dalam pembukaannya, Kemah Santri Nasional Pesantren Muhammadiyah 2024 dihadiri Ketua PWM Jawa Tengah, Dr. KH. Tafsir, M.Ag, Pj. Bupati Karanganyar, Timotius Suryadi, S.Sos., M.Si, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Tengah, Dr. H. Musta'in Ahmad, SH, MH mewakili Menteri Agama RI. Tampak pula Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta, Prof Dr. Sofyan Anif, M.Si dan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan, Dr. H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I serta Mudir Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Gombara Makassar, Dr. Ir. H. Muh. Syaiful Saleh, M.Si.
Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr. K.H. Masykuri, M.Ed mengatakan Kemah Santri Nasional untuk menjalin dan mengokohkan tali persaudaraan antar sesama calon kader serta menyiapkan calon pemimpin pada masa datang. Calon-calon itu sedang menempuh pendidikannya di pesantren Muhammadiyah se-Indonesia.
BACA JUGA:KPK Dorong Penguatan Integritas DPRD Bukittinggi dan Batam untuk Cegah Korupsi
"Kemah Santri Muhammadiyah Tingkat Nasional ini adalah untuk menjalin dan mengokohkan tali persaudaraan antar-sesama calon kader dan pemimpin masa masa yang akan datang,” ucapnya.
Ditambahkannya bahwa penyelenggaran kegiatan ini melibatkan unsur persyarikatan dari tingkat pusat, wilayah, dan daerah serta pemerintah. Kebijakan Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam melaksanakan program dan kegiatan perlu bersinergi dengan Majelis/Lembaga terkait. Juga melibatkan Kwartir Pusat Hizbul Wathan dan Wilayah dan mendapat dukungan penuh dari unsur persyarikatan Muhammadiyah yaitu; PWM Jawa Tengah, LP2 PWM, dan PDM.
Ketua Panitia Kemah Santri Muhammadiyah Nasional, Mujazin mengatakan para peserta berasal dari pesantren Muhammadiyah yang ada di Indonesia. Mengingat pesantren di setiap daerah berbeda-beda, maka jatah kuota peserta sesuai jumlah pesantren yang ada di provinsi tersebut.
“Materi yang diberikan antara lain tentang kesantrian, lomba-lomba kesantrian, pidato Bahasa Inggris, membaca kitab, menghafal hadist, menghafal Alquran,” katanya.
Kegiatan ini diharapkan setiap tahun akan diadakan dengan lokasi dan provinsi yang berbeda. Sesuai tema yang diusung, kegiatan ini untuk merekatkan ukhuwah Islamiyah antar-pesantren Muhammadiyah.
Selama tiga hari dua malam, para santri mengikuti kemah dengan tujuan untuk menguatkan pengamalan nilai-nilai utama yang terkandung dalam janji Hizbul Wathan yang ditanamkan di pesantren Muhammadiyah. Santri juga dilatihkan untuk mengokohkan dan mengamalkan 20 nilai budaya pesantren Muhammadiyah.
Pj Bupati Karanganyar Timotius Suryadi menjelaskan, dalam peringatan HSN, pihaknya berharap para penerima memberikan pembelajaran dan edukasi kepada para santri untuk kebaikan bangsa dan negara.
”Santri adalah simbol kesederhanaan, kekuatan, dan pengabdian dalam setiap langkahnya. Ada doa yang tak pernah putus, ada harapan untuk kebaikan bangsa. Kami berharap dengan momen peringatan hari santri ini, mari terus menjaga semangat perjuangan dan tetap berpegang teguh pada ilmu demi masa depan Indonesia,” tegas pj bupati.***