Cirebon, AktualNews - Keluarga Besar Pon Pes Daarul Anshor Pakuhaji, Ziarah ke Makam Sunan Gunung Jati, karena ziarah ke makam Wali Allah adalah salah satu bentuk ibadah atau penghormatan yang dilakukan oleh umat Muslim untuk mengenang para wali atau orang-orang saleh yang dianggap memiliki kedekatan dengan Allah. Tradisi ini sering dilakukan dengan niat berdoa, memohon berkah (tabarruk), dan mengingatkan diri sendiri akan kehidupan akhirat.
Namun, ziarah ini tetap harus dilakukan dengan niat yang benar, yaitu mendekatkan diri kepada Allah, bukan menyekutukan-Nya (syirik) dengan meminta langsung kepada wali yang telah meninggal. Pengasuh Pon Pes Daarul Anshor Pakuhaji KH. Muhamad Sutisna Sya'i, dan ke tiga putranya tokoh ulama muda yang karismatik yakni KH. Entus Muftahurrozaq, H. Ade sirojul Munir, dan Dr. Miftahul Hadi. Kamis, 17 Oktober 2024.
KH. Muhamad Sutisna Sya'i menyampaikan pesannya disaat selesai ziarah di Makam Sunan Gunung Jati "Alhamdulillah hari kita bisa ziarah ketempat makamnya Wali Allah yaitu Sunan Gunung Jati. Dan setelah selesai ziarah kita langsung akan berangkat, di kediamannya Gus Abbas Buntet untuk bersilaturrahim dengan beliau, mudah-mudahan nanti pada hari Jumat tanggal 25 Oktober ini, Gus Abbas dan bang H. Rhoma Irama bisa hadir untuk mengisi acara ceramah dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, yang beralamat di Pon Pes Daarul Anshor Pakuhaji," ucapnya KH. Muhamad Sutisna Sya'i.
Lanjutnya "Berbuat baiklah kepada sesama niscaya akan dibalas dengan kebaikan oleh Allah SWT, jangan ragu, apapun yang kita lakukan, baik tenaga, insya Allah tercatat. Kebaikan yang kita lakukan, kebaikan pula akan kembali kepada kita," tutupnya.
Tidak Lupakan Jasa Ulama, Anjangsana Pon Pes Daarul Anshor Pakuhaji Tangerang ke Cucu Pejuang NU di Buntet Cirebon.
KH. Entus Muftahurrozaq Mengatakan "Jangan Sekali-kali melupakan Jasa Ulama, itu yang manjadi tujuan dalam anjangsana Pon Pes Daarul Anshor Pakuhaji Tangerang ke Cucu Pejuang NU Di Buntet-Cirebon. Dalam upaya peneguhan nilai-nilai Ahlus-Sunnah wal-Jama'ah An-Nahdliyah dalam kaitan fikrah dan harakah NU dewasa ini.
BACA JUGA:PEPARNAS XVII Berakhir PUD Aneka Usaha Intanpari Sudah Dibuka Kembali Untuk Umum
Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa Gus Abbas merupakan tokoh muda NU yang tegas, berani, dan giat dalam upaya pelurusan sejarah Nahdlatul Ulama. Tidak salah kiranya jika Gus Abbas menjadi representatif generasi muda NU dari keilmuan dan nasab Ke-NU-an," ucapnya.
Dr. KH. Muhammad Abbas Billy, yang lebih akrab dipanggil Gus Abbas adalah Pengasuh Pesantren Nahdlatul Ummah, Buntet Cirebon Jawa Barat. Beliau sangat dekat dengan masyarakat dan sangat ramah, bagi Kalangan Banser beliau sangat dekat, karena ketegasan dan keberanian beliau yang menjadi inspirasi sahabat-sahabat Banser. Pondok Pesantren yang beralamat di Desa Mertapada Kulon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon.***