Simalungun, AktualNews - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Simalungun, Samrin Girsang menyoroti kerusakan irigasi di Kecamatan Panei yang berdampak pada ketahanan pangan masyarakat setempat.
Ia menegaskan bahwa permasalahan yang menyangkut pangan harus segera diatasi.
“Jika masalah ini menyangkut pangan, harus segera diperbaiki. Nanti kita cek ke lapangan situasinya,” ujar Samrin, politisi dari partai berlambang kepala banteng itu, pada Kamis (17/10/24).
Senada dengan itu, Anggota DPRD Simalungun lainnya, Walpiden Tampubolon, mendorong pemerintah nagori (pemnag) untuk memastikan tindak lanjut surat yang telah dilayangkan kepada Pemkab Simalungun terkait perbaikan irigasi tersebut.
“Surat yang sudah dikirimkan ke Pemkab perlu di-follow up kembali, supaya ada kejelasan,” sebut politisi dari Partai Demokrat ini.
Kata Walpiden, jika kerusakan irigasi akibat longsor, dapat diperbaiki melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Pun begitu, tetap harus disesuaikan dengan anggaran yang masih ada.
BACA JUGA:Kunjungan Kerja Ke PUDAM Tirta Bina, PJS Bupati Labuhanbatu Pastikan Kwalitas Pelayanan Publik
“Karena kalau bencana berhubungan dengan mereka (BPBD), tapi harus di cek juga sisa anggaran yang dimiliki. Kalau tidak cukup, menunggu di tahun depan untuk dianggarkan,” ujarnya di hari yang sama.
Masalah irigasi rusak di Kecamatan Panei membutuhkan perhatian serius, mengingat dampaknya terhadap produksi pertanian dan kesejahteraan petani setempat.
Di Nagori Sigodang Barat (Sigobar), kerusakan irigasi akibat longsor setahun lalu belum juga mendapat perhatian. Pangulu Sigobar, Sabran Purba, sebelumnya mengaku sangat prihatin atas kendala yang dihadapi warganya.
Selain kerusakan akibat longsor, irigasi di Kecamatan Panei juga banyak tidak berfungsi akibat minimnya perawatan yang dilakukan dinas terkait. Atas hal itu, sekitar 100 hektar lahan sawah terancam berubah fungsi, karena terganggunya distribusi air ke lahan pertanian.***