KOLABORASI ADALAH KUNCI
Ketua Panwasrah Humas PB PON Aceh-Sumut, Raja Parlindungan Pane menekankan pentingnya transportasi dalam kelancaran pelaksanaan PON XXI. Ia mengapresiasi kolaborasi PB PON dengan Dinas Perhubungan Sumut yang telah merancang sistem transportasi selama berbulan-bulan untuk memastikan kontingen dari bandara menuju hotel dan dari hotel ke venue, tempat pertandingan, berjalan lancar.
Raja mengungkapkan, tanpa dukungan transportasi yang terorganisir, acara PON bisa kacau. Ia mencontohkan pengalamannya di Asian Games 2010 di Makau, di mana transportasi menjadi faktor penentu. Indonesia hampir ditolak sebagai tuan rumah Asian Games karena jarak antara bandara dan Wisma Atlet di Jakarta dianggap terlalu jauh. Namun, masalah itu akhirnya bisa diatasi dengan bantuan kepolisian dan rekayasa lalu lintas.
Raja juga bercerita tentang Palembang saat Asian Games 2018, yang hampir ditolak karena masalah transportasi. Jarak antara bandara dan Jakabaring yang memakan waktu satu jam memunculkan ide pembangunan LRT, transportasi kereta pertama di luar Jakarta. “Hal ini menunjukkan betapa pentingnya transportasi dalam sebuah perhelatan besar,” jelas Raja.
Perhelatan PON XXI di Sumut laksana kutub magnet raksasa yang menarik 15.000 orang, termasuk atlet, pelatih, dokter, dan wartawan, datang ke Sumatera Utara.
Menurut Raja Pane, transportasi menjadi salah satu faktor penting yang menentukan kesuksesan event PON, termasuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal. “Ada sisi lain dari PON, karena selain digunakan untuk menonton pertandingan, kendaraan juga digunakan oleh pengunjung untuk kegiatan lain seperti berbelanja,” ungkapnya.
Raja menekankan, transportasi yang dikelola oleh Dinas Perhubungan sangat vital untuk kesuksesan PON. Ia juga mengingatkan bahwa para petugas transportasi akan terus bekerja hingga semua kontingen dan peserta pulang, memastikan mereka terlayani dengan baik hingga akhir acara. “Bidang Transportasi ini ibarat sapu ranjau darat dari belakang. Ketika semua sudah selesai, mereka masih terus bekerja,” pujinya.***