BACA JUGA:Solusi Mengatasi Keterbatasan Transportasi Darat dan Laut di Indonesia
Jokoei setelah hampir jadi petugas parkir tambah ugal-ugalan saja. Bukannya mikirin negara konoha yang mau bangkrut, malah sibuk cawe-cawe jabatan buat anak bungsu. Ini tanda tidak punya hati nurani.
Negeri Kaya Siasat Licik
Mungkin dianggapnya tidak ada yg tahu "permainannya"? Mari kita bahas ketidakprofesionalan dan kebusukan permainan para pejabat negara tercinta ini. Semua komponen harga itu dibayar oleh rakyat sebagai pembeli beras.
Bulog dan rekanan tidak ada kerugian sepeserpun
Republik Konoha ini dikelola bak Kawanan Gankster. Ada GodFather yang mengatur kelompok Gankster yang satu dan lainnya dengan membagi daerah Kekuasaannya.
Teringat kisah nyata Jhony gotty, Gembong Mafia yang selalu lolos dari jeratan hukum. Malah menjadi idola karena dikenal dermawan dengan aksi suka berbagi bantuan sosial bagi kaum Marginal.
KP-KK mengiran mafia beras hanyalah dari hulu saja ternyata sampe hilirnya juga mengerikan. Ini bisnis yang merusak mau sampe kapan ini dipelihara sudah 50 tahun lebih dan oknum-oknum itu saja yang melakuka regenerasi.
Sumber masalahnya dari gorong-gorong?
Hitungan di atas adalah biaya ke gudang bulog. Belum dihitung nanti ongkos distribusi dari gudang bulog ke gudang milik distributor dan ke pasar" induk.
Secara matematis bisa jadi setengah dari harga beras yang sampai ke konsumen itu adalah biaya logistik.Ini tentu sangat tidak efisien, tapi dipertahankan karena ada pihak yang mendapatkan keuntungan dari sistem yang tidak efisien tersebut.
BACA JUGA:Ela elo makin tampak Palsu, Kominfo malah makin Lucu
Memang sadis mainnya. Bapennas mewajibkan beras harus diangkut pakai kontainer. Terpaksa Bulog bayar cost lagi. Harga jual beras mau tak mau jadi mahal.