Negeri Sarang Para Bedebah

Senin 24-06-2024,18:53 WIB
Reporter : Hans SW
Editor : Admin

BACA JUGA:Solusi Mengatasi Keterbatasan Transportasi Darat dan Laut di Indonesia 

Jokoei setelah hampir jadi petugas parkir tambah ugal-ugalan saja. Bukannya mikirin negara konoha yang mau bangkrut, malah sibuk cawe-cawe  jabatan buat anak bungsu. Ini tanda tidak punya hati nurani.

 

Negeri Kaya Siasat Licik

 

Mungkin dianggapnya tidak ada yg tahu "permainannya"? Mari kita bahas  ketidakprofesionalan dan kebusukan permainan para pejabat negara tercinta ini. Semua komponen harga itu dibayar oleh rakyat sebagai pembeli beras.

Bulog dan rekanan tidak ada kerugian sepeserpun

Republik Konoha ini dikelola bak Kawanan Gankster. Ada GodFather yang mengatur kelompok Gankster yang satu dan lainnya dengan membagi daerah Kekuasaannya. 

Teringat kisah nyata Jhony gotty, Gembong Mafia yang selalu lolos dari  jeratan hukum. Malah menjadi idola karena dikenal dermawan dengan aksi suka berbagi bantuan sosial bagi kaum Marginal.

KP-KK mengiran  mafia beras hanyalah  dari hulu saja ternyata sampe hilirnya juga mengerikan. Ini bisnis yang merusak mau sampe kapan ini dipelihara sudah 50 tahun lebih dan oknum-oknum itu saja yang melakuka  regenerasi.

 

Sumber masalahnya dari gorong-gorong

Hitungan di atas adalah biaya ke gudang bulog. Belum dihitung nanti ongkos distribusi dari gudang bulog ke gudang milik distributor dan ke pasar" induk.

Secara matematis bisa jadi setengah dari harga beras yang sampai ke konsumen itu adalah biaya logistik.Ini tentu sangat tidak efisien, tapi dipertahankan karena ada pihak yang mendapatkan keuntungan dari sistem yang tidak efisien tersebut.

BACA JUGA:Ela elo makin tampak Palsu, Kominfo malah makin Lucu

Memang sadis mainnya. Bapennas mewajibkan beras harus diangkut pakai kontainer. Terpaksa Bulog bayar cost lagi. Harga jual beras mau tak mau jadi mahal.

Tags :
Kategori :

Terkait