Semangat pembaruan Kyai Haji Ahmad Dahlan yang sering dijuluki Sang Pencerah ternyata mendapatkan sambutan luar biasa. Muhamaddiyah menjadi tempat berkumpulnya para filantrofi muslim yang rela mewakafkan harta tanahnya maupun ilmunya untuk dikelola Muhamaddiyah. Soal wakaf dan zakat adalah soal kepercayaan dan hal itulah yang dijaga betul oleh Muhamaddiyah. Kepercayaan dalam pengelolaan aset wakaf dan zakat para donatur itu pula lah yang menjadi kunci berkembangnya pesatnya organisasi Muhamaddiyah.
Pendidikan yang membentuk logika berfikir yang kemudian akan menjadikan output berupa akhlak dan adab adalah mottonya Muhamaddiyah sesuai juga dengan penggalan kata-kata Kyai Haji Ahmad Dahlan yang populer teladan yang baik adalah khotbah yang paling jitu sekali teladan yang baik adalah khotbah yang paling jitu itu bukan kata kata tapi perilaku.
Baru-baru ini Muhamaddiyah juga merambah bidang perhotelan dengan mendirikan suara Muhamaddiyah tower dan konvension di Jogjakarta. Hotel ini dibangun secara mandiri tanpa sepeserpun hutang dari bank. Langkah ini menandai dimulai nya dakwah Muhamaddiyah di bidang ekonomi setelah menjadi pioner di bidang pendidikan dan karakter building.
Tampaknya Muhamaddiyah juga ingin menjadi roll model dalam membangun sarana umum. Pembangunan yang tidak mengandalkan hutang termasuk investasi asing.
BACA JUGA:Ade Sukaryati: Pemegang Keuangan Harus Jujur dan Bersih
Muhamaddiyah bisa membangun dengan sistem yang baik. Muhamaddiyah menganut filosofi Islam yang kuat memberi lebih baik dari pada menerima. Alih-alih meminta bantuan pemerintah, Muhamaddiyah justru banyak memberikan bantuan kepada negara.
BPJS badan penjamin kesehatan milik pemerintah justru berhutang kepada Rumah Sakit Muhamaddiyah lebih dari lima ratus Milyar rupiah dan Muhamaddiyah tidak ngotot menagih.
Suara kecil dari kampung Kauman itu kini telah mendunia. Kyai Haji Ahmad Dahlan kiai dan pedagang batik yang egaliter itu telah betul - betul membawa perubahan besar dan fenomenal bukan hanya untuk masyarakat di sekitarnya di sekitarnya namun untuk Indonesia juga untuk dunia.***
Sekjen Koalisi Pembela Konstitusi dan Kebenaran (KP-K&K) SUTA WIDHYA SH