Pematangsiantar, AktualNews - Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Disdamkarmat, TNI – Polri serta Basarnas Parapat Danau Toba dibantu masyarakat setempat kembali melakukan pencarian korban hanyut arus Sungai Bah Bolon, Kota Pematangsiantar, Jumat (14/6/2024). Pencarian itu menggunakan alat pendeteksi di dalam/bawah air.
“Jadi untuk alat kita bawa Aqua Eye, untuk radius. Ada tiga jangkauan mulai dari small, medium hingga panjang,” sebut personel Pos SAR Parapat Danau Toba, Wanson Purba di aliran Sungai Bah Bolon, Jalan Pematang, Kecamatan Siantar Selatan.
Dikatakan, tim terbagi ke dalam tiga regu. Regu pertama dikomandoi dari Badan SAR Nasional (Basarnas), sementara regu kedua dan ketiga dipimpin BPBD Kota Pematangsiantar.
“Tim kedua melakukan pencarian dari titik penemuan semalam korban (yang ditemukan), sampai menyisir terus ke hilir. Dan regu ketiga dari titik bendungan,” katanya.
Ia merinci, alat dapat mendeteksi keberadaan suatu petunjuk di dalam air dengan jangkauan 50 meter. “Ini lokasinya berbeda ya, sungai bukan danau. Medannya berbeda. Semoga hari ini pencarian korban dapat ditemukan,” harapnya mengakhiri.
BACA JUGA:Banjir Landa Kabupaten Mimika, 495 Keluarga Terdampak
Kejadian itu berawal, ketika Dzakira Aftania Siregar ditemukan sudah tak bernyawa di aliran Sungai Bah Bolon, Kelurahan Temuan, Kecamatan Siantar Timur, Kamis (14/6/2024). Mayat bocah 4 tahun itu pertama kali ditemukan oleh salah seorang pemancing dengan kondisi mengapung.
Sementara itu, satu orang korban lainnya, Taya Siregar (3) belum ditemukan tim pencarian. Sebelum menghembuskan nafas terakhir mereka, kedua korban disebut tengah mandi sebelum terserat derasnya air sungai di belakang tempat tinggal keduanya.
“Lokasi itu setiap hari dijadikan beberapa warga di sini untuk mandi. Nahas memang, kedua korban terbawa aliran sungai,” sebut tetangga korban.***