Jakarta, AktualNews-Secara umum, belum banyak yang mengetahui_ bahwa penyebab utama kemenangan dan kekalahan kandidat politik (Calon) pada kontestasi politik seperti Pilkades, Pilkada, Pileg, dan Pilpres_ adalah ditentukan oleh faktor INTERNALISASI (dalam diri Calon).
Ternyata BUKAN seperti yang diyakini publik selama ini, bahwa penyebab kemenangan atau kekalahan ditentukan oleh faktor EKSTERNALISASI (luar diri Calon), seperti dukungan keuangan, kuatnya jaringan dan popularitas.
Karenanya, sudah menjadi persepsi umum menganggap bahwa, uang diyakini sebagai penentu kemenangan.
Persepsi ini ternyata yidak tepat.Yang tepat adalah, "uang hanya sebatas sebagai faktor PENUNJANG untuk merebut kemenangan."
Fenomena yang masih implisit_ ini, menarik perhatian saya untuk melakukan penelitian yang akhirnya, berkat petunjuk Allah,.pasca Pilpres 2004 mulai menemukan titik terang* yang semakin tambah tahun semakin gamblang.
Kesimpulan penelitian menyebutkan bahwa penyebab utama kemenangan maupun kekalahan "Calon" sangat ditentukan oleh 2 unsur, yaitu:
1. UNSUR UTAMA. Ialah faktor INTERNALISASI Calon. Yaitu kondisi kebatinan atau alam bawah sadar sang Calon. Hasil penelitian menyebutkan, bahwa bagi Calon yang alam bawah sadarnya sudah MERASA memegang jabatan yang diperebutkan, niscaya dialah yang akan menjadi PEMENANG. Sebaliknya, jika alam bawah sadarnya MERASA WAS-WAS karena ada yang ditakuti maka meski dibackup kekuatan dari faktor eksternalisasi, pasti akan berakhir dengan KEGAGALAN.
2. UNSUR PENUNJANG. Ialah faktor EKSTERNALISASI atau faktor luar diri Calon antara lain _popularitas, dukungan DANA, dan jaringan yang kuat. Meskipun faktor eksternalisasi sangat kuat, tetapi faktor internalisasi lemah, faktanya akan kalah. Itu yang terjadi pada Pilgub Jakarta 2017. Calon Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang didukung penuh oleh kekuasaan penguasa, backup politik uang unlimited, dan jaringan kuat mesin partai tapi akhirnya TUMBANG dikalahkan Anies Baswedan yang secara kasat mata dukungan faktor eksternalisasi tergolong apa adanya.
Rahasia yang TERSEMBUNYI pada alam bawah sadar Jokowi, sebagai pemenang Pilpres 2014 dan 2019.
Dengan berpedoman pada teori yang diuraikan di atas, rahasia kemenangan Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019, dapat dijelaskan melalui catatan kemunculan pratanda dari alam bawah sadar Jokowi.
1.Jokowi menang Pilpres 2014 karena sudah "Ndak mikir nyopras-nyapres"
Pada bulan April 2013 atau lebih dari setahun sebelum pilpres 2014, sudah muncul pratanda alam bawah sadar bahwa Jokowi akan terpilih menjadi presiden.
Pratanda yang muncul dari alam bawah sadar berupa pernyataan Jokowi. Setiap ditanya insan pers tentang kemungkinan tahun 2014 untuk maju menjadi capres, Jokowi selalu mengatakan, "Saya ndak mikir nyopras-nyapres"
Logika alam bawah sadar memberikan isyarat, 'Jika ia sudah tidak mikir jabatan presiden, itu artinya, alam bawah sadarnya SUDAH BERISI file calon takdir JABATAN PRESIDEN.'