Simalungun, AktualNews - Dalam suasana penuh kegembiraan, ribuan warga dan pekerja Kabupaten Simalungun berkumpul di Lapangan Bola Dobana, Dolok Batu Nanggar, untuk merayakan Hari Buruh Internasional yang jatuh pada tanggal 1 Mei 2024. Acara ini, yang dihadiri oleh hampir 1.500 orang dari berbagai organisasi serikat buruh, menghadirkan sejumlah pejabat tinggi daerah termasuk Kapolres Simalungun, AKBP Choky Sentosa Meliala, S.I.K., S.H., M.H.
Dilaporkan bahwa acara dimulai pukul 09.00 WIB dan berlangsung hingga sore hari. Kegiatan diisi dengan berbagai rangkaian acara termasuk menyanyikan lagu Indonesia Raya, pembacaan doa, laporan oleh Kadisnaker Kabupaten Simalungun, dan kata sambutan oleh berbagai pejabat. Puncak acara terasa saat pembacaan sikap oleh organisasi serikat pekerja, disusul dengan sambutan oleh Bupati Simalungun yang dibacakan oleh Wakil Bupati H. Zonny Waldi serta ditutup oleh Kapolres Simalungun.
Kapolres Simalungun, dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada para buruh yang memiliki peran penting dalam kemajuan perekonomian negara. "Tanpa kerja keras anda semua, roda perekonomian daerah dan negara tidak akan berjalan semestinya," ujar AKBP Choky.
BACA JUGA:Kapolres Simalungun Pimpin Arahan Kinerja Sat Pam Obvit, Tingkatkan Fungsi Pengamanan Objek Vital
Selain itu, rangkaian kegiatan juga diisi dengan pemotongan kue tumpeng sebagai simbol syukur dan berbagi, serta dilanjutkan dengan acara lucky draw yang menambah kemeriahan perayaan. Pada pukul 12.00 WIB, seluruh hadirin diajak untuk makan bersama, diikuti acara hiburan yang menyemarakkan suasana.
Kegiatan yang berakhir pada pukul 14.30 WIB tersebut berlangsung lancar dan kondusif berkat pengamanan yang dikendalikan oleh Kabag Ops Kompol Raymond Hutagalung. "Kami berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelenggaraan acara ini sehingga bisa berjalan dengan aman dan lancar," kata Kompol Raymond.
Perayaan Hari Buruh Internasional tingkat Kabupaten Simalungun tahun ini tidak hanya menjadi momen apresiasi terhadap para buruh, namun juga sebagai medan penguatan solidaritas antar pekerja dan pemerintah daerah untuk bersama-sama membangun Simalungun yang lebih baik.***