Indramayu, AktualNews- Seiring waktu perkembangan zaman, kebudayaan dan kesenian seakan-akan terkikis oleh kemajuan teknologi. Sedangkan Indonesia itu gudangnya kesenian dan kebudayaan warisan leluhur, karena setiap daerah pasti mempunyai kesenian dan kebudayaan. Mengenal kesenian Tayuban di Desa Juntinyuat, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu. Senin, 15 April 2024.
BACA JUGA:Pesawat E190-E2 Pertama Scoot Tiba di Singapura
Ki Dalang Sunjaya Pemilik Sanggar Cipta Budi, yang awal didirikan pada tahun 2012 sampe 2024 masih tetap eksis menggeluti dunia seniman. Yang semakin tergerus oleh kemajuan teknologi zaman, dalam era milenial generasi muda yang sudah hampir melupakan warisan leluhur sejak zaman penyebaran agama Islam di Nusantara ini.
Ki Dalang Sunjaya mengatakan dalam sejarah mendirikan Sanggar Cipta Budi "Sanggar Cipta Budi saya coba melestarikan kesenian budaya Tayuban, tari topeng, dan wayang ini, karena saya sangat prihatin melihat kesenian dan budaya ini seakan-akan sudah mulai sepi peminat.
Karena darah yang mengalir dalam tubuh saya dulunya orang tua saya, dan leluhurnya saya pun adalah pelaku kesenian daerah. Dan saya pun generasi ke 18 ini harus mempunyai kewajiban untuk melaksanakan kewajiban leluhur saya untuk melanjutkan dan memperkenalkan lagi kesenian kebudayaan ini," tuturnya.
BACA JUGA:Jelang Hari Raya Idul Fitri FORETA Giat Kontrol Sampah di Lingkungan Kabupaten Tangerang
Lebih lanjut " Karena kewajiban saya untuk bisa meneruskan kesenian ini, dan Alhamdulillah kesenian ini sudah di suport oleh pemerintah setempat, dan Alhamdulillah sudah banyak yang ingin mengenal budaya kesenian ini dari tingkat SD, sampai SMA dan ada juga yang dewasa ," tutupnya.
Melalui kebudayaan daerah, nilai-nilai adat istiadat, seni, bahasa, dan tradisi berperan sebagai pembeda dan kebanggaan bagi bangsa Indonesia. Dengan mempertahankan dan melestarikan kebudayaan daerah, kita juga menjaga akar budaya yang menjadi dasar dari jati diri bangsa.