Tangerang, AktualNews- Pengurus NU Ranting Sukamantri pasar Kemis mengadakan pengajian puasanan, yang diampu langsung oleh ketua Tanfidz NU Ranting Sukamantri pasar Kemis yaitu Abdul Jalil. Pada puasa tahun ini membaca kitab minhajul Arifin karya hujatul Islam imam Al Ghazali. Pengajian diadakan ba'da (selesai ) sholat subuh via google meeting.
Kitab minhajul Arifin menjelaskan tentang metode orang orang Arif (ahli ma'rifat) untuk lebih mengenal Alloh. Dalam muqodimah (pendahuluan) kitab tersebut, imam Ghozali menjelaskan bahwa Alloh telah menerangi hati orang-orang Arifin dengan cahaya -Nya. Alloh juga mengingat dan mencintai orang-orang Arifin sehingga merekapun mengingat dan mencintai Alloh. Abdul Jalil memberikan penjelasan dari kalam imam Ghozali tersebut, bahwa " Ketika Alloh ingat dan cinta kepada hambanya, maka tertanamlah rasa ingat dan rasa cinta dalam hati hambanya. Sebaliknya jika dalam hati seorang hamba tidak ada rasa ingat dan cinta kepada Allah, berarti memang Alloh tidak ingat dan tidak cinta sama hamba tersebut.
Imam Ghozali juga menjelaskan bahwa, Ilmu yang dimiliki oleh orang orang Arifin itu bisa menjadi obat bagi dosa-dosa yang telah diperbuat, ma'rifat yang dimiliki oleh orang-orang Arifin bisa menjadi penyembuhan hati yang lalai. Abdul Jalil pun menjelaskan bahwa "ulama ulama yang ahli ma'rifat (Ahli Alloh) itu sangat menyejukkan, bila seorang memandang ulama Ahli ma'rifat akan muncul dalam hati orang tersebut rasa tenang dan damai"
Imam Ghozali juga menjelaskan dalam muqodimah kitab tersebut, bahwa orang-orang Arifin itu bagaikan lentera cahaya hujjahnya Alloh, dan mereka bagaikan kunci gudang gudang hikmahnya Alloh SWT. Pemimpin dan imam mereka adalah Nabi yang cahayanya menyinari langit dan bumi, Yakni Nabi Muhammad SAW
Pengajian kitab minhajul Arifin dilakukan dengan menggunakan metode pesantren. Yaitu dibaca perkata dan diartikan kemudian dijelaskan. Pengajian ini akan berlangsung selama bulan puasa. Pengajian ini sudah kali kedua, sebelumnya bulan puasa tahun kemaren membaca kitab Al Hikam karya Al Habib Abdullah bin Alwi Al Hadad, dan Alhamdulillah selesai.