Penandatanganan MoU ini menandai awal dari sebuah perjalanan baru menuju pendidikan vokasi yang lebih berkualitas dan relevan, sejalan dengan kebutuhan industri dan perkembangan zaman.
Yayasan Politeknik Indonesia dan mitra-mitranya berdedikasi untuk memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia yang berdaya saing global.
Untuk menyiapkan alumni politeknik indonesia agar bisa langsung bekerja setelah wisuda maka para mahasiswa dibekali dgn keahlian spesifik sesuai kebutuhan industri mitra melalui pelatihan kerja bekerjasama dgn Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) ,salah satunya dengan LPK Mentorbox.
"Berbekal Keterampilan kerja, para mahasiswa selanjutnya diikutkan untuk mengikuti ujian kompetensi pada Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) IMNUS, LSP Teknologi Digital dan Asha Education Centre agar mendapatkan sertifikat kompetensi sebagai bentuk pengakuan atas keahlian yg dimiliki oleh mahasiswa Politeknik Indonesia," ulas Hasdar Hanafi.
BACA JUGA:Tim Jibom Sterilisasi Rapat Pleno Tingkat Provinsi Sumatera Utara
"Kelebihan sistem pendidikan politeknik indonesia dibandingkan dengan Perguruan Tinggi lainnya di Indonesia adalah: 1). Mahasiswa mendapatkan pelatiha kerja. 2). Mahasiswa mendapatkan pengakuan keahlian kerja dari lembaga sertifikat profesi berupa sertifikat kompetensi. 3). Tempat praktikum mahasiswa langsung di Industri. 4). Mahasiswa mendapatkan kesempatan belajar selama 3 semester di Industri. Kami berterimakasih kepada Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Mentorbox, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) IMNUS, LSP Teknologi Digital dan Asha Education Centre yang bersedia terlibat menyiapkan SDM unggul para mahasiswa di Politeknik Indonesia agar memenuhi persyaratan untuk bisa langsung bekerja di industri setelah di wisuda di Politeknik Indonesia", tutupnya ***