Tangerang Kota, AktualNews - Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) Nusantara Tangerang menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Tangerang, Kementerian Hukum dan HAM (KemenKumHam), di ruang rapat Bapas Tangerang, Jalan Mochammad Yamin, Rabu 24 Januari 2024.
Kegiatan ini merupakan realisasi dari pembahasan pertemuan kedua belah pihak sebelumnya yang dilaksanakan di STISNU Tangerang, Senin 8 Januari 2024, lalu.
Di mana pada saat itu telah disepakati akan dilaksanakan kegiatan kolaboratif dalam bidang pemasyarakatan, khususnya pada pembinaan dan kepribadian klien.
BACA JUGA:Sosialisasi Hukum Tentang Penggunaan Dana BOSP Jenjang Sekolah Dasar
Puncak dari kesepakatan itu adalah menuangkannya dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang kemudian ditandatangani dan disaksikan oleh saksi dari masing-masing pihak.
Dalam sambutannya, Ketua Bapas Kota Tangerang, Heru Prasetyo, menyambut baik kehadiran STISNU untuk terlibat dalam upaya-upaya kemanusiaan dan keumatan, yaitu mengembalikan kesadaran para klien kepada jati dirinya yang primordial.
BACA JUGA:Dukung Metode Belajar yang Inovatif, Intan Pariwara Luncurkan Smart Book
Heru menceritakan bahwa hingga kini masih ada sekitar 1200 klien Bapas Kelas I Tangerang yang perlu diberikan pembekalan mental, spiritual, dan keterampilan, sebelum mereka kembali berbaur di tengah-tengah masyarakat.
Apalagi, menurutnya, sebagian besar klien yang siap bebas tanpa syarat masih belum memiliki pekerjaan dan keterampilan khusus.
Merespon apa yang disampaikan Pak Heru Prasetyo di atas, Ketua STISNU Nusantara Tangerang, Dr. Muhammad Qustulani, siap bermitra secara kolaboratif dengan Bapas Tangerang.
Dalam hal ini, STISNU Tangerang menawarkan beberapa produk yang kedepannya bisa dijadikan agenda bersama.
Pertama adalah penyadaran mental dan spiritual klien dengan metode cosmic intellegent. Metode ini selain berupaya menggali potensi diri para klien, juga mengembalikan kesadaran para klien.
Dengan begitu, klien ini menjadi manusia yang berkesadaran, yang menyadari asal muasalnya, fungsi kehadirannya di duia, dan akan kemana tempat kembali sebagai tujuan dari perjalanan manusia di dunia.
“STISNU punya metode penyadaran diri yang mungkin bisa diterapkan dalam memperbaiki mental para klien, karakternya, dan juga spiritualnya. Ketika kesadaran itu sudah didapat (siapa dirinya, apa tujuan hidupnya di dunia, dan kembali kemana setelah hidup di dunia), maka dengan sendirinya dia akan mengenali potensi dirinya,” kata Dr. Qustulani.
Kedua, terang doktor lulusan Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta itu, STISNU Tangerang juga siap memberikan beasiswa kuliah kepada beberapa klien yang berprestasi dan punya keinginan menimba ilmu di perguruan tinggi (STISNU). Tetapi rencana baik ini perlu dibicarakan dengan pihak Bapas terlebih dahulu, terutama terkait mekanisme beasiswa yang akan diberikan.
“STISNU juga siap memberikan beasiswa. Tetapi ini perlu dibicarakan terlebih dahulu terutama menyangkut mekanisme beasiswa yang diberikan. Pada dasarnya kami (STISNU) siap menampung klien yang berprestasi dan punya keinginan untuk kuliah,” katanya.
Ketiga, STISNU juga ada rencana menyalurkan klien ke Jepang untuk ditempatkan menjadi tenaga kerja di negeri Sakura. Kebetulan saat ini STISNU bekerjasama dengan Japan Corner Gakko (JCG), lembaga bahasa dan penyalur tenaga kerja dari Jepang. Tetapi inipun perlu dibicarakan dengan pihak-pihak terkait, terutama dengan Bapas dan JCG.
“STINU juga punya keinginan menyalurkan klien menjadi tenaga kerja di Jepang melalui lembaga Japan Corner Gakko (JCG). Kebetulan STISNU dan JCG sudah bermitra secara kolaboratif,” ujarnya.
Perlu diketahui, kegiatan penandatanganan kerjasama yang diundang Bapas I Tangerang juga melibatkan Kelompok Masyarakat Peduli Pemasyarakatan (Pokmas Lipas) lain yang berjumlah 14 instansi yang berasal dari berbagai unsur.
Selain STISNU Nusantara Tangerang, ada juga Pendeta GBI WTC Regency 2 Tangerang, Ketua LBH Benteng Cakrawala, Ketua YLBH Punggawa Dharma Sakti, Sekertaris Umum FKA ESQ, Ketua LBH Matahati, Ketua MUI Kota Tangerang, Kepala Sekolah SD Juara Al Hakim, Pimpinan Masyarakat Bina Cipta Lingkungan (MBCL), Ketua Yayasan Al Mabruratul Munawaroh Al Amanah, Pimpinan Masyarakat Kopi Indonesia (MKI), Pimpinan Universitas Pelita Harapan, Pimpinan LPK Citra Kenanga, dan Ketua Bakorda FKBN Kota Tangerang.
Heru berharap kepada semua Pokmas Lipas yang diudang dan telah menjalin kerjasama dengan Bapas untuk bersinergi dan menjalin komunikasi untuk sama-sama mencari solusi yang terbaik bagi pengembangan kepribadian dan kemandirian para klien.
“Komunikasi antar Pokmas perlu dilakukan, untuk membicarakan apa saja yang perlu diberikan kepada para klien. Apalagi target di tahun 2024 ini harus mencapai 70% klien yang memiliki pekerjaan,” katanya.***