Jakarta, AktualNews - Perubahan pola pikir saya, mulai berubah sejak tahun 2009, setelah selesai kuliah sarjana di Jakarta.
Saya otak saya lahir sebuah keyakinan bahwa: "Saya Bisa Kaya".
Keyakinan "Saya Bisa Kaya" ini membuat saya semangat dalam bekerja, berkobar bagai api yang membara, dan siap bekerja sangat keras.
Mulai beraktifitas dari jam 4 pagi hingga jam 12 malam. Bahkan pernah tidak tidur semalaman.
Perubahan pola pikir ini merubah total prilaku saya, kebiasaan saya, dan juga etos kerja saya.
BACA JUGA:Menjadi Orang Tua Bijak Dalam Sudut Pandang Islam
Yang tadinya tidak suka membaca buku, berubah kebiasaan menjadi sengat senang membaca buku, kemana-mana bawa buku, setiap ada kesempatan baca buku, bahkan jika ada uang, lebih mengutamakan beli buku dari pada beli makan, mendahulukan mengisi otak dari pada mengisi perut.
Selain baca buku, juga ikut belajar untuk mengisi otak ini kepada para ilmuan dan praktisi bisnis yang ada di Jakarta dan Jawa. Karena isi otak ini menentukan isi rekening.
Saya ikut seminar, pelatihan, training, dan workshop nya Pak Tung Desem Waringin, Pak Sandiaga Uno, Pak Mardigu, Coach Dr. Armala, Coach Dr Fahmi, Pak Happy Trenggono, hingga kepada orang terkaya di Indoneaiia, Crazy Rich Surabaya Pak Hermanto Tanoko, dan banyak lagi yang lainnya.
BACA JUGA:Bercerminlah, Jangan Menilai Seseorang dari Sudut Pandang Matamu Saja
Sejak saat itu, saya tidak pernah memberikan kesempatan pikiran-pikiran negatis masuk kedalam pikiran saya.
Tidak ada ruang untuk pikiran-pikiran negatif, pikiran-pikiran pesimis, pikiran-pikiran buruk, pikiran-pikiran tidak mungkin, pikiran pikiran yang melemahkan, pikiran-pikiran berprasangka buruk, dst.
Saya selalu berpikir positif dan terbuka. Tidak ada kata gagal, yang ada sukses atau belajar. Selagi bisa dibayangkan pasti bisa diwujudkan. Saya mampu, saya pasti, saya optimis. Kalimat ini yang selalu ada dipikran saya.
Saya ingat betul satu kalimat, "Anda Menjadi Seperti Yang Anda Pikirkan". Jika Anda berpikir bisa Kaya, maka Anda akan Kaya.