Medan, AktualNews - Terkait seruan aksi damai evaluasi Wali Kota Medan terus berlanjut yang dilakukan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Provinsi Sumatera Utara.
Tuntutannya, pembangunan drainase tak berdampak dan faktanya Kota Medan masih terus banjir, pada Selasa (10/10/23).
Berseru di depan Kantor Wali Kota Medan, dengan jumlah mahasiswa-mahasiswi yang kian menyusut tak menjadikan penundaan dalam menyampaikan aspirasi.
BACA JUGA:Wali Kota Medan Ikuti Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
Mereka menyampaikan, dampak pembangunan drainase juga menimbulkan matinya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Pembangunan drainase yang ditimbulkan membuat UMKM mati,” ujar Ahmad Danil selaku pimpinan aksi
“Kami pemilih Bobby-Aulia hari ini menuntut kinerja yang telah dilakukan. Kami di sini tidak ditunggangi oleh partai politik (parpol). Kami di sini hanya menuntut janji Wali Kota Medan,” sebut Madi sebagai Kordinator Lapangan (Korlap) dalam orasinya.
BACA JUGA:Sekdaprov Sumut: Peran Inspektorat Tingkatkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
Presiden Politeknik Negeri Medan (Polmed), Rizki Akbar menyampaikan, aksi ini adalah panggilan hati nurani untuk dapat berdiskusi dengan Wali Kota.
“Ini adalah panggilan nurani, kami menuntut hati nuraninya Bobby-Aulia,” sebutnya.
“Hari ini kami bersuara, ingin Bobby turun dan menemui kami. Kami ingin berdiskusi dan berdialog di sore hari ini,” tambahnya.
Dikatakan Rizki juga, pemungutan iuran sampah masih terus dilakukan.
BACA JUGA:Ratusan warga Karanganyar Berjamaah Sholat Istisqa Minta Hujan
“Pemungutan uang sampah masih terus berjalan. Tinggal gang-gang dikutip uang sampahnya, kami sangat sepakat bahwa pungutan liar (pungli) tidak ada lagi,” ujarnya.
Aksi jilid II ini juga tak mendapat respon apapun dari Wali Kota. Dengan itu, mereka menyampaikan pernyataan sikap akan terus melakukan aksi damai sampai mendapat tanggapan.***