Polres Karanganyar Mengadakan Simulasi Mengatasi Bila Terjadi Kenaikan Ekskalsi Sosial Pasca Pemilu

Senin 25-09-2023,18:38 WIB
Reporter : Dawam
Editor : Rosis Aditya

Karanganyar, AktualNews - Polres Karanganyar mengatasi Kericuhan terjadinya kenaikan ekskalsi sosial  terjadi setelah dilakukan proses penghitungan suara di salah satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) dalam pelaksanaan pemilihan presiden. 

Kericuhan tersebut dipicu oleh ketidak netralan salah satu petugas yang berpihak kepada salah satu pasangan calon presiden (Capres).

Tidak terima hasil penghitungan suara, massa dari salah satu pendukung Capres, melakukan protes dan berujung pemukulan terhadap salah satu petugas di TPS.

Kericuhan terus berlanjut. Massa pendukung salah satu pasangan Capres melakukan aksi demonstrasi yang lebih besar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Karanganyar. Mereka mendesak agar KPU melakukan pemilihan ulang. 

BACA JUGA:Princeton Digital Group Resmi Luncurkan Pusat Data Hyperscale 22MW di wilayah Jabodetabek

Massa yang beringas melempari kantor KPU dengan batu. Petugas dari Polres Karanganyar yang tiba di lokasi, meminta massa agar membubarkan diri. Namun massa yang sudah emosi tetap bertahan dan melawan petugas dengan melempar batu. Bahkan satu anggota Dalmas yang mencoba mengejar massa, menjadi korban pengeroyokan peserta aksi demontrasi.

Untuk membubarkan aksi massa yang semakin beringas, Polres Karanganyar terpaksa mengambil tindakan tegas dengan menerjunkan anjing pelacak serta menembakkan gas air mata dan menyemprotkan air ke arah peserta aksi demonstrasi.

Massa akhirnya membubarkan diri. Tiga orang diamankan dalam kericuhan tersebut. Ketiganya merupakan provokator atau dalang atas aksi yang dilakukan.Ketiganya diamankan ke Sat Reskrim Polres Karanganyar untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.

Kericuhan tersebut merupakan simulasi sistem pengamanan kita (Sispamkota) yang digelar Polres Karanganyar, Senin (25/9/2023). Simulasi tersebut diikuti seluruh anggota Polres dan jajaran.

Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Kumontoy menjelaskan, simulasi tersebut dilakukan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi saat digelarnya pemilihan umum (Pemilu) serentak pada bulan Februari 2024 mendatang.

Menurut Kapolres, saat pelaksanaan Pemilu serentak, pihaknya mengoptimalkan seluruh kekuatan yang ada dalam melakukan pengamanan saat digelarnya pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

Dikatakan Kapolres, saat pelaksanaan Pemilu serentak tahun 2024, seluruh Polres yang ada melakukan pengamanan di wilayah masing-masing.

BACA JUGA:TCS Meluncurkan Program Unggulan goIT untuk Mahasiswa

"Kami memaksimalkan seluruh kekuatan  yang ada  saat pengamanan Pemilu mendatang. Simulasi yang kita lakukan ini, untuk mengantisipasi jika terjadi gangguan keamanan saat berlangsungnya pesta demokrasi mendatang,"jelasnya.

Kategori :