Medan, AktualNews - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) menemukan harga beras medium di Pasar Sukaramai, Kota Medan, melonjak naik dari harga acuan pemerintah (HAP) Rp11.500 per kilogram menjadi Rp15.000 per kilogramnya.
Temuan kenaikan harga beras itu kini menjadi perhatian Kadisperindag ESDM Sumut, Mulyadi Simatupang. Kata dia, pihaknya fokus menyoal harga dan ketersediaan beras di sejumlah pasar.
“Masih di atas harga acuan penjualan, tetapi untuk bahan pangan lainnya masih normal seperti cabai, bawang, daging, daging ayam, telur dan lainnya,” kata Mulyadi usai sidak di Pasar Sukaramai Medan, Sabtu (23/9/2023).
Ia menjelaskan, pihaknya mendapati permasalahan kurangnya pasokan beras lokal. Padahal secara angka produksi beras Sumut di posisi surplus pada bulan Agustus 2023.
“Kita terus surplus di tahun ini sampai Agustus, 321.546 ton. Kendala kita pasokan lokal saat ini berkurang. Ini perlu kita coba lihat nanti bersama Dinas Pertanian. Kita sisir kilang-kilang padi dan lainnya untuk mengetahui penyebab utamanya,” kata dia.
Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah Sumut Yura A Djalin, mengatakan ada beberapa kemungkinan yang penyebab harga beras naik, di antaranya kenaikan harga beras global, spekulasi ancaman el Nino, dugaan dijual keluar.
“Kalau el Nino Aceh dan Sumut tidak berdampak signifikan, tetapi Jawa sudah terasa. Ada kemungkinan beras kita dijual keluar provinsi, kemudian ancaman el Nino dan kenaikan harga beras global juga mungkin mendorong spekulasi beras akan naik harganya,” terangnya.***