Jakarta, AktualNews - Beberapa bulan lalu, film Oppenheimer menyita banyak perhatian orang. Mungkin kamu salah satunya. Film ini merupakan biopik yang mengisahkan perjalanan J. Robert Oppenheimer, fisikawan di balik penciptaan bom atom pertama di dunia. Tapi, kita tidak akan membahas Oppenheimer sekarang, melainkan salah satu ilmuwan yang terlibat dalam Manhattan Project, Richard Feynman.
Richard Feynman merupakan fisikawan junior ketika dia tergabung di Manhattan Project. Bersama ilmuwan lain bernama Hans Bethe, Feynman merumuskan sebuah formula untuk memprediksi hasil energi dari bahan peledak nuklir.
Sejak di bangku kuliah, Feynman terbiasa menyederhanakan pelajaran dengan membuat catatan dan menuliskannya kembali dengan kalimat yang lebih sederhana. Kebiasaan ini membuat dia sering menuliskan kembali rumus fisika sehingga lebih dipahami. Hingga ia mampu untuk menyederhanakan teori elektrodinamika kuantum yang mengantarkannya meraih hadiah Nobel di tahun 1965.
BACA JUGA:Indonesia Mampu Hadapi Kontraksi Ekonomi Dunia
BACA JUGA:Laksdya TNI Purn Wuspo Lukito, S.E., M.M. Dikukuhkan sebagai Wakil Ketua Umum PPAL
Berkat kebiasaannya dalam menyederhanakan rumus-rumus fisika yang rumit menjadi sebuah hal yang sederhana, Feynman juga mendapat julukan “The Great Explainer”. Kuliahnya dihadiri tidak hanya mahasiswa baru, tapi juga mahasiswa senior, peneliti, bahkan profesor. Seorang Bill Gates bahkan menganggap Feynman sebagai “The best teacher I never had”.
Nah, Zenius telah merangkum teknik belajar yang dilakukan oleh Feynman, atau yang saat ini lebih dikenal dengan ”Feynman Technique”. Teknik ini bagus buat kamu yang ingin menguasai konsep dengan lebih cepat. Berikut langkah-langkah untuk belajar menggunakan teknik Feynman:
1. Tulis konsep yang ingin kamu pelajari
Sebelum belajar, kamu harus menulis hal-hal yang berhubungan dengan apa yang mau kamu pelajari. Misalnya kamu ingin belajar mengenai Persamaan Kuadrat, kamu harus menulis beberapa definisi dan konsep dari istilah ini, termasuk turunan dari konsep yang lain.
2. Jelaskan konsepnya dengan bahasa sederhana
Setelah menuliskan konsepnya, coba jelaskan konsep tersebut dengan bahasamu sendiri, seakan-akan kamu sedang mengajarkan orang lain. Setelah itu, cari orang lain untuk kamu ajarkan, atau berlatih sendiri. Jika kamu sudah bisa menjelaskan dengan lancar, seharusnya kamu sudah bisa mengajarkan konsep yang sedang kamu pelajari dengan mudah dan sederhana.
3. Cari area yang belum kamu pahami, lakukan cek ke sumber-sumber terpercaya
Setelah bereksperimen dengan orang lain, saatnya kamu evaluasi bagian mana saja yang kamu belum pahami dengan baik. Untuk bagian-bagian itu, kamu bisa cari referensi dari orang lain, guru, atau sumber-sumber dari internet, seperti Google Scholar, forum-forum akademik, YouTube, atau platform Zenius.
4. Cari istilah yang masih kompleks, dan sederhanakan hal tersebut
Biasanya, kamu akan mendapatkan istilah atau terminologi yang ribet dan sulit dimengerti. Tugasmu saat ini adalah untuk menyederhanakan hal tersebut. Ketika sudah menemukan istilah yang lebih sederhana, ulangi lagi dari langkah kedua dan begitu seterusnya. Jangan pernah merasa jago dengan apa yang sudah kamu ketahui.