Jakarta, AktualNews - Balai Pemasyarakatan (Bapas) se-DKI Jakarta gelar pertunjukan Pentas Seni dan pemutaran Film Dokumenter di Auditorium Gedung Perpustakaan Nasional, Senin (11/9).
Ini merupakan kali ketiga kegiatan Pentas Seni dari Bapas Jakarta Barat yang diselenggarakan di tempat yang sama.
"Pada tahun 2022 Bapas Jakarta Barat menyelenggarakan kegiatan Pentas Seni dengan tema 'Darma Bakti Kepada Bangsa', dan pada hari yang berbahagia ini Bapas Jakarta Barat berkolaborasi dengan Bapas Se-DKI Jakarta menyelenggarakan kembali Pentas Seni dengan tema 'Darma Bakti Kepada Hawa'," ujar Ibnu Chaldun, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta.
BACA JUGA:Angkat Pentingnya Akses Jalan Guna Tekan Inflasi, Kodim 0801/Pacitan Raih Juara 2 LKJ TMMD ke-117
Adapun pertunjukan Pentas Seni ini adalah kolaborasi aktualisasi diri melalui seni dari petugas Bapas dan Klien Pemasyarakatan yang dilaksanakan dalam rangka Perayaan Hari Anak Nasional, Hari Kemerdekaan, dan Hari Darma Karya Dika Kemenkumham RI.
"Darma Bakti Kepada Hawa merupakan penggambaran dari pengakuan tentang pentingnya harkat dan martabat setiap Wanita dalam kontribusi mereka disetiap aspek kehidupan di Negeri Indonesia kita tercinta," jelas Ibnu.
Sementara dalam film dokumenter yang ditampilkan "Kepada Hawa" Perempuan di balik jeruji kita bisa melihat sosok perempuan dalam lembaga pemasyarakatan yang memilki hak yang sama sebagai perempuan meskipun hidup dalam lembaga pemasyarakatan.
BACA JUGA:Sidang Lanjutan Gugatan Parbulk, Putusan Pengadilan Asing Bisa Jadi Dasar Putusan Terhadap HITS
"Ketika Bicara Wanita maka kita melibatkan cinta, kasih sayang, perhatian, dan kekuasaan. Bahkan dalam hidup kita, setiap wanita memegang peran penting dan yang terpenting sebagai seorang ibu.
Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham), Edward Omar Sharif Hiariej memberikan apreasiasi atas suksesnya pertunjukan Pentas Seni Darma Bakti Kepada Hawa.
"Apa yang dilakukan oleh rekan-rekan di Bapas Wilayah DKI Jakarta adalah hal yang sangat luar biasa dan membanggakan. Ini merupakan bukti keberhasilan pembinaan dan pendampingan warga binaan dan klien pemasyarakatan," tutur Wamenkumham.
Dengan konsep teaterikal, kolaborasi seni tari, seni olah vokal hingga Film di panggung besar nan megah, ia menilai bahwa Bapas bisa menunjukkan kepada masyarakat bahwa Bapas mampu berperan dengan sangat baik dalam memulihkan hubungan hidup, kehidupan dan penghidupan.
Menurutnya kesenian juga bisa menjadi pendekatan pembimbingan alternatif yang seringkali mudah diterima oleh sebagian besar orang, termasuk bagi klien-klien pemasyarakatan.
BACA JUGA:Pihak Kepolisian Tindak Lanjuti dengan Selidiki Aksi Konvoi Remaja yang Bawa Sajam Beredar di Medsos
"Saya berharap kreasi dan pembimbingan alternatif ini bisa terus konsisten, syukur syukur melahirkan kreator, penari atau musisi hebat hasil dari jerih payah dan strategi pembimbingan Pembimbing Kemasyarakatan Balai Pemasyarakatan terhadap klien pemasyarakatan," sambungnya.