Karanganyar, AktualNews - Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah menghadiri Munas Himpunan Penghayat Kepercayaan (HPK) di DPRD Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah pada Jumat (23/6).
Gubernur Jawa Tengah dalam sambutanya mengatakan, nilai-nilai di masyarakat adat menjadi bagian dari jati diri bangsa Indonesia. Ganjar memberi contoh kedisiplinan yang terbentuk sejak dini merupakan hasil dari budaya adi luhung.
"Upaya tidak hanya nguri-uri budaya. Tapi juga dikembangkan, jarapan saya di Munas HPK IX agar kebudayaan dikembangkan. Kedepan membuka festival kebaikan dan satukan moderisasi dengan keras". Terang Ganjar.
Masyarakat adat penghayat dan Kepercayaan di Indonesia meminta pemerintah memberi ruang untuk berekspresi dan melestarikan kearifan lokal sesuai konstitusi tanpa diskriminasi.
Hal itu disampaikan DPP Himpunan Penghayat Jeoercayaan (HPK), Hadi Prajoko kepada wartawan usai pembukaan Munas. HPK IX di gedung DPRD Karanganyar Jateng, jumat (23/6).
"Harapanya agar pemerintah melindungi hak masyarakat adat sesuai sila ke 5- Pancasila. Diberikan keleluasan dalam melaksanakan hukum adat, diberikan ruang untuk memperyahankan sisa-sisa peninggalan nenek moyang (saranana mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa). Menjaga pepunden dan merehap candi penataran (Blitar) yang lama kelamaan menghilang, saya yakin umat beragama di Indonesia nemahami (eksistensi penghayat) ", ungkapnya.
Hadi menyebutkan di Indonesia terdapat 1.678 organisasi Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME. Mereka eksis dan jauh sebelum agama masuk ke Indonesia. Kearifan lokal yang dihadilkanya bernilai luhur, seperti kerajinan, kebudayaan, kesenian dan budi pakerti.
Keberadaan masyarakat adat dan penghayat kepercayaan memang sudah diakui pemerintah. Bahkan dibentuk Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME Kemedikbud - Ristek lanjut Hadi Namun begitu dirasa kurang mewakili.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Hadiri Munas HPK Ke IX di DPRD Karanganyar Jawa Tengah
Jumat 23-06-2023,21:09 WIB
Editor : Aktual News
Kategori :