Jakarta, AktualNews – Ketua Umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia (Ketum PPWI), Wilson Lalengke, S.Pd., M.Sc., M.A., melakukan kunjungan kerja dan silahturahmi ke Rutan dan Lapas Cipinang, Jakarta Timur, Selasa, 30 Mei 2023. Hal tersebut dilakukan dalam rangka menjalin kerjasama dan komunikasi antara PPWI dengan kedua ‘kampus kehidupan’ tersebut.
Kehadiran Wilson Lalengke ke Rutan Cipinang sekaligus untuk bertemu rekan PPWI Jakarta, Yosep Christianto Phang, korban kriminalisasi oknum di Polres Jakarta Utara, yang sedang ditahan di Rutan tersebut. Usai bertemu Yosep di ruang konsultasi hukum, Ketum PPWI yang dikenal getol membela warga terzolimi ini, selanjutnya melakukan pertemuan dengan Kepala Rutan Cipinang.
Kedatangan Ketua Umum PPWI yang ditemani anggota PPWI DKI Jakarta, Edwin Waturandang, itu disambut langsung oleh Kepala Rutan Kelas 1 Cipinang, Sukarno Ali, di ruang kerjanya. Pada pertemuan tersebut, Karutan Sukarno Ali didampingi staf Rutan, Ruly.
Dalam acara silahturahmi yang dimulai sekitar pukul 13.00 wib ini, Sukarno Ali menyampaikan bahwa pihaknya cukup disibukkan dengan berbagai isu negatif tentang penanganan Rutan Cipinang beberapa hari terakhir. Namun demikian, kata Karutan, pihaknya tetap menjalankan segala sesuatunya sesuai SOP dengan penuh tanggung jawab.
"Walaupun diterpa berbagai macam kritik serta tanggapan yang cukup menyakitkan terkait kinerja dalam membina para WBP (warga binaan pemasyarakatan – red), kami tetap menjalankan segala tugas dengan penuh tanggung jawab untuk terus membina WBP agar menjadi orang yang berguna di masyarakat dan keluarganya kelak," ujar Sukarno Ali yang baru beberapa bulan ini memimpin Rutan Cipinang.
Karutan selanjutnya menjelaskan bahwa faktor kelebihan kapasitas (overload), tidak ada perlakuan khusus, dan kesadaran bahwa WBP semua sama, menjadi salah satu tugas super extra melalui komitmen berdasarkan integritas bersama sesuai dengan SOP. "Dengan jumlah petugas yang terbatas, Rutan ini pernah mencapai ‘top score" sebanyak 3.900 orang penghuni, tapi saat ini sudah turun hingga 3.400 orang WBP. Kami beserta semua anggota yang bertugas di lapangan bisa memposisikan diri menjadi sosok yang dapat membawa mereka patuh terhadap aturan yang ada, dan para WBP bisa menjalani ini dengan baik sampai mereka bebas," ungkap Sukarno Ali.
Selama menjalankan tugas, lanjutnya, Sukarno Ali merasa aneh sekaligus miris ketika ada narapidana yang tidak mau kembali ke masyarakat walau sudah waktunya bebas, ia tidak mau pulang dan ingin di tahanan terus. “Saya pernah menjumpai seperti itu, rupanya ketika ditanya, dia bilang tidak punya keluarga di luar sehingga dia tidak tahu mau kemana, tidak tahu bagaimana memenuhi kebutuhan hidupnya setelah di luar. Inilah persoalan yang perlu dipikirkan bersama agar para WBP yang sudah dibina di sini bisa mendapatkan hidup yang lebih baik dari sebelumnya saat keluar nanti,” jelas Karutan kepada team PPWI.
Merespon hal tersebut, Ketum PPWI menyampaikan bahwa dirinya bersama puluhan rekannya telah mendirikan organisasi PERMATA Indonesia, yang merupakan singkatan dari Persaudaraan Mantan Tahanan. Organisasi PERMATA, ungkap Wilson Lalengke, bertujuan untuk membantu para mantan tahanan agar dapat meningkatkan kapasitas diri dalam berbagai bidang sehingga dapat menjalani kehidupan di masyarakat dengan lebih baik.
“Untuk menjawab berbagai permasalahan WBP dan mantan tahanan, saya bersama teman-teman mendirikan PERMATA Indonesia, yang tujuan utamanya adalah untuk membantu ‘orang-orang pilihan’, yang sering dipandang sebelah mata sebagai mantan narapidana, agar dapat tampil lebih berkualitas dalam berbagai bidang untuk bisa berpartisipasi dalam pembangungan masyarakat, bangsa dan negara. Jika nanti sudah jalan dengan baik, kita akan meminta daftar para WBP yang akan bebas, PERMATA akan menjemputnya dari rutan dan atau lapas agar tidak merasa sendirian dalam menghadapi kehidupan di luar sana,” beber alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 itu.
Pada kesempatan itu, Wilson Lalengke juga menginformasikan bahwa PERMATA Indonesia saat ini telah bekerjasama dengan Badan Pemasyarakatan (Bapas) Bandar Lampung, mengelola Griya Abhipraya Bandar Lampung. “Saat ini PERMATA telah bekerjasama dengan Bapas Bandar Lampung, memproduksi kopi olahan dengan merek Permata Coffee, yang pada 14 Juni mendatang akan diresmikan oleh Kepala Kanwil Kemenkumham Provinsi Lampung. Kita menjalin kerjasama dengan pakar dan pengusaha kopi untuk bantu melatih para WBP mengolah kopi di Griya Abhipraya tersebut. Saya berharap kita bisa mengembangkan program kerjasama dengan pihak lainnya di berbagai tempat di Indonesia,” ungkap lulusan pasca sarjana dari tiga universitas bergengsi di Eropa, Birmingham University, Utrecht University, dan Linkoping University, itu.
Berita terkait PERMATA Indonesia dapat dibaca di sini: Teken PKS, Bapas Bandar Lampung dan Permata Siap Kelola Griya Abhipraya (https://pewarta-indonesia.com/2023/02/teken-pks-bapas-bandar-lampung-dan-permata-siap-kelola-griya-abhipraya/)
Setelah pertemuan dengan Karutan Cipinang, team PPWI beranjak ke Lapas Cipinang yang letaknya bersebelahan dengan Rutan Cipinang. Dalam kesempatan kunjungan ke Lapas tersebut, Ketum PPWI Wilson Lalengke bertemu dengan Kalapas yang diwakili Kepala Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan (KPLP) Kelas 1 Cipinang, Jumasih.
Ketum PPWI Lakukan Kunjungan Kerja ke Rutan dan Lapas Cipinang
Rabu 31-05-2023,20:05 WIB
Editor : Suherman Roy
Kategori :