Rosis Aditya; Selamat Hari Ibu, 22 Desember   

Rabu 21-12-2022,11:24 WIB
Reporter : Aktual News
Editor : Aktual News

Foto : Rosis Aditya Bogor, AktualNews - Diketahui bahwa penetapan Hari Ibu adalah pada tanggal 22 Desember diputuskan dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada tahun 1938. Dan puncak peringatan Hari Ibu yang paling meriah adalah pada peringatan yang ke 25 pada tahun 1953. Tak kurang dari 85 kota Indonesia dari Meulaboh sampai Ternate merayakan peringatan Hari Ibu secara meriah. Secara resmi tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai Hari Ibu adalah setelah Presiden Soekarno melalui melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1959 menetapkan bahwa tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu dan dirayakan secara nasional hingga saat ini. Dalam hal ini, Rosis Aditya yang biasa akrab disapa Kang Ocis yang juga merupakan seorang kreator dan Wakil Pimpinan Redaksi Media Harian Online AktualNews.co.id mengungkapkan, hari Ibu merupakan peringatan atau perayaan terhadap peran ibu dalam keluarganya, baik untuk suami, anak-anak, maupun lingkungan sosialnya. Lanjut Rosis, peran ibu sangatlah penting, selain menjadi tulang rusuk, Ibu juga bisa menjadi tulang punggung keluarga dalam mengurusi perekonomian keluarga. Selain mengurus pekerjaan rumah, mengurus anak dan suami, ibu juga bisa bekerja mencari nafkah. Pria kelahiran Bogor 1982 ini berhaharap, baik maupun tidak baiknya sikap ibu terhadap kita, ibu tetaplah ibu kita yang telah mengandung, melahirkan dan membesarkan kita sampai saat ini. Jadi, jangan sampai kita membuat ibu kecewa. Seperti lirik lagu yang dibawakan musisi legendaris Iwan Fals, lagu Ibu yang begitu terasa bahwa perjuangan seorang ibu yang pantang menyerah dalam memberikan kasih sayang kepada anak. Lirik lagu Ibu, Iwan Fals Ribuan kilo jalan yang kau tempuh, Lewati rintang untuk aku, anakmu Ibuku sayang, masih terus berjalan, Walau tapak kaki penuh darah, penuh nanah Seperti udara, Kasih yang engkau berikan, Tak mampu ku membalas Ibu, Ibu  Ingin kudekap, Dan menangis di pangkuanmu, Sampai aku tertidur, Bagai masa kecil dulu Lalu doa-doa, Baluri sekujur tubuhku, Dengan apa membalas Ibu? Ibu ..... Ribuan kilo jalan yang kau tempuh, Lewati rintang untuk aku, anakmu. Ibuku sayang  masih terus berjalan Walau tapak kaki penuh darah, penuh nanah  Seperti udara, Kasih yang engkau berikan, Tak mampu ku membalas Ibu, Ibu...   AktualNews

Tags :
Kategori :

Terkait