Tim Sentra Galih Pakuan Kemensos Berikan Bantuan Untuk Keluarga Korban Pencabulan Anak di Cibungbulang Bogor

Selasa 26-07-2022,00:54 WIB
Reporter : Aktual News
Editor : Aktual News

Bogor, AktualNews - Tim Sentra Galih Pakuan Kemensos di Bogor melakukan kegiatan pemberian bantuan bagi keluarga korban pencabulan anak, di Desa Cemplang, Cibungbulang, Bogor, Jawabarat, pada Senin 25 Juli 2022. Tim Galih Pakuan Kemensos dipimpin Lutfi mengunjungi kedua kalinya meninjau keluarga korban dan korban pencabulan anak berusia 14 tahun yang terjadi di tahun 2021 lalu. Dikatakannya, awalnya Pimpinan Kementrian Sosial di Jalan Salemba Jakarta membaca berita di online, lalu Ibu Menteri Sosial Tri Rismaharini memerintahkan tim Galih Pakuan Kemensos mengunjungi lokasi di Cemplang, Cibungbulang, Bogor. "Kemarin Minggu tanggal 24 kami berkunjung melakukan assesment hypno therapi awal, hari kali kedua sekaligus membawa bantuan bagi keluarga korban juga biaya sekolah bagi korban", ujar Lutfi. "Jenis bantuan hypnotherapi juga atensi berupa aksesibilitas dan kewirausahaan untuk keluarga korban dari Kemensos melalui Sentra Galih Pakuan Bogor yaitu melunasi hutang biaya masuk sekolah, memberikan perlengkapan sekolah, sembako, nutrisi juga peralatan sekolah bagi adik dari korban", ujarnya. Selain itu, ia pun memberikan bantuan kepada ayah korban untuk berdagang kue basah. "Nanti kita upayakan agar keluarga dapat program PKH dari pemerintah", ujar Lutfi. Diketahui keluarga korban pencabulan anak di tahun 2021, memang tergolong tidak mampu. "Ibu nya bekerja di kantin sebuah sekolah berpenghasilan rp600 ribu per bulan, ayahnya juga pengambil pasir di sungai dengan pendapatan rp30 ribu sampai rp40 ribu saja, jelas tidak mampu", ungkap Lutfi, pembina mental di Galih Pakuan Kemensos. Sementara itu keluarga korban mengucapkan terimakasih banyak atas kunjungan pihak Kemensos RI melalui Sentra Galih Pakuan Bogor. "Terimakasih banyak, telah memberikan bantuan juga memberikan hypnotherapi kepada anak saya", ujar ibu korban. Ditambahkannya kekhawatiran keluarganya juga karena pelaku pencabulan masih berkeliaran di sekitar wilayahnya. "Sudah setahun lebih kami menderita, karena dua orang pelaku bejad berinisial FR dan NS kepada anak saya. FR sudah diamankan NH masih bebas berkeliaran. Saya mohon kepada pak Presiden RI dan jajaran agar memberikan hak ketenangan bagi kami, pelaku satu lagi berisial NH belum ditangkap, anak saya kalau melihat dia ketakutan, mohon didengar kami pak", imbuhnya.(Red/Akt-23)   AktualNews

Tags :
Kategori :

Terkait