Penyerahan Jadup dan Bantuan Talut Rp 210 Juta Bagi Korban Tanah Longsor
--
Karanganyar, AktualNews - Penjabat (Pj) Bupati Karanganyar Timotius Suryadi menyerahkan jaminan hidup kepada masyarakat yang terkena dampak longsor bersama perwakilan dari DPU Karanganyar, Baznas Karanganyar, PMI Karanganyar, Kepala BPBD Karanganyar, Camat Jumantono, dan lintas relawan Kabupaten Karanganyar di Dusun Kuthan Desa Tunggulrejo Kecamatan Jumantono, Kamis (01/02).
Baznas Karanganyar serta PMI Karanganyar juga turut memberikan bantuan berupa sembako untuk dapur umum dalam rangka pembersihan tanah longsor.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Karanganyar Hendro Prayitno melaporkan bahwa peristiwa tanah longsor di Dusun Kuthan Desa Tunggulrejo terjadi pada 6 Januari 2024 pukul 12.30 WIB. Peristiwa tersebut mengakibatkan jalan dusun yang menuju jalan akses umum terputus. Sebanyak 19 relawan ikut terlibat melaksanakan giat pembersihan bersama masyarakat.
Hendro juga menyampaikan bahwa tanah longsor yang menimpa warga ini Pemerintah Daerah (Pemkab) Karanganyar memberi bantuan sebesar Rp 210 Juta untuk membuat Talut yang longsor tersebut.
BACA JUGA:Polres dan Kodim 0727 Karanganyar Gelar Bansos dan Pengobatan Gratis
Untuk mengantisipasi longsor datang kembali, maka dilakukan Pembangunan Talud yang bersumber dari Dana Bantuan Tidak Terduga (BTT) Kabupaten Karanganyar Tahun 2024.
Pj. Bupati Karanganyar Timotius Suryadi melalui sambutannya berterima kasih dan mengapresiasi kepada relawan-relawan yang sudah membantu masyarakat yang terkena dampak bencana tanah longsor sekaligus mendoakan masyarakat yang terkena dampak bencana tanah longsor di Dusun Kuthan Desa Tunggulrejo.
BACA JUGA:CropLife Indonesia Dorong Kesejahteraan Petani untuk Perkuat Ketahanan Pangan Nasional
‘’Harapan saya, teman teman segera bergerak bersama, upaya-upaya perlu dilakukan untuk mengantisipasi bencana alam berupa tanah longsor serta dilakukan beberapa penanganan ketika bencana datang. Salah satunya adalah dengan dilakukan Pembangunan talud ini.
"Mari kita awasi bersama pelaksanaannya, agar awet dan kemanfaatannya bisa dirasakan masyarakat dalam jangka waktu yang panjang," terang Timotios.***
Sumber: